Antisipasi Lonjakan Penumpang di Libur Lebaran, Batik Air Siapkan 67 Pesawat

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Pesawat maskapai Batik Air terparkir di apron Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 8 Agustus 2022. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengizinkan maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat yang berkisar 15 persen hingga 25 persen tergantung jenis pesawat karena adanya fluktuasi harga bahan bakar pesawat (Avtur). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pesawat maskapai Batik Air terparkir di apron Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 8 Agustus 2022. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengizinkan maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat yang berkisar 15 persen hingga 25 persen tergantung jenis pesawat karena adanya fluktuasi harga bahan bakar pesawat (Avtur). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Batik Air menyiapkan 67 armada pesawat dalam menghadapi musim libur Lebaran 2023. Puluhan pesawat yang disiapkan terdiri dari 30 Boeing 737-800NG dan 37 Airbus 320. 

"Batik Air mengoptimalkan jumlah pesawat utama dalam memenuhi kebutuhan penumpang selama musim ramai Lebaran," kata  Corporate Communications Strategic of  Batik air, Danang Mandala Prihantoro melalui keterangan tertulis, Ahad, 26 Maret 2023. 

Selain mengoptimalkan pesawat utama, Danang menambahkan, Batik Air juga menyiapkan pesawat cadangan sebagai langkah pencegahan jika terjadi masalah pada pesawat utama. "Pesawat cadangan ini akan digunakan sebagai pengganti pesawat utama apabila terjadi masalah teknis atau kesalahan lainnya," ujar dia. Namun, Danang tidak menyebut berapa banyak pesawat cadangan yang disiapkan. 

Untuk memastikan pesawat utama dan pesawat cadangan siap digunakan, Danang mengatakan, pihaknya melakukan perawatan dan memperbaiki pesawat secara tepat menggunakan metode berjadwal dan tidak berjadwal, sehingga ketersediaan pesawat utama terpenuhi selama musim ramai Lebaran. 

"Keseluruhan pesawat utama dan pesawat cadangan dalam kondisi siap terbang dan memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan," ucapnya. 

Dalam mempersiapkan musim ramai Lebaran, Batik Air melakukan pemeriksaan berkala atau ramp check untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan. "Dengan melakukan pengecekan secara teratur, Batik Air dapat memastikan bahwa pesawat dan operasinya kondisi baik dan siap menangani jumlah penumpang yang lebih besar dari biasanya," kata Danang. 

Menurut Danang, ramp check sangat penting dipersiapkan menjelang musim ramai Lebaran karena jumlah penumpang yang menggunakan pesawat udara diproyeksikan meningkat pada periode ini. 

Berdasarkan hasil ramp check, kondisi pesawat dalam keadaan baik dan telah mengikuti ketentuan pesawat dan operasinya dalam kondisi prima dan siap untuk menangani para tamu yang lebih besar dari biasanya. 

Mekanisme Batik Air dalam pemeriksaan berkala menjelang musim ramai Lebaran, meliputi pemeriksaan fisik yang bertujuan memastikan pesawat dalam keadaan layak terbang (airworthy for flight) dan dapat beroperasi dengan aman. Pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan pada bagian-bagian pesawat seperti mesin, kursi, toilet, dapur pesawat, avionic, roda pendaratan, sayap dan sistem navigasi dan lainnya. 

Pengecekan alat keselamatan penerbangan dijalankan untuk menjamin pesawat dilengkapi peralatan keselamatan yang diperlukan terdiri dari sabuk pengaman, masker oksigen, pelampung (jaket keselamatan), dan sarana peluncur. Selain itu juga pemeriksaan tabung oksigen, pintu dan jendela darurat, penerangan, alat pendeteksi asap dan alat pemadam kebakaran yang mencakup pemeriksaan pada proses keselamatan yaitu prosedur evakuasi dan prosedur darurat lainnya. 

Kelengkapan dokumen dan lisensi yang mengedepankan pilot dan awak kabin memiliki sertifikat yang diperlukan saat bertugas. Dokumen penting terdiri dari Sertifikat Registrasi Pesawat, Sertifikat Airworthiness (memenuhi standar keselamatan), dokumen manual pesawat (spesifikasi teknis dan prosedur operasional), hingga catatan perawatan pesawat. 

Selain itu, pengecekan juga meliputi buku log penerbangan yang meliputi tanggal, rute, waktu terbang dan jumlah penumpang. Selanjutnya pengecekan lisensi untuk awak pesawat seperti lisensi pilot, lisensi kopilot, sertifikat kru kabin, sertifikat teknisi pesawat, passport, serta dokumen kesehatan dan lainnya. 

Baca juga: Bandara Kertajati Dijual ke Asing, Ini Pesan Jokowi ke Menhub Budi Karya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.