Bijak Belanja selama Ramadan sampai Lebaran, Jangan Cuma Ikut Tren

Reporter

Sejumlah pengunjung memilih pakaian menjelang Hari Raya Idul Fitri di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Jumat, 29 April 2022. Menjelang lebaran, warga memadati mal yang menawarkan diskon Ramadan hingga 70 persen. TEMPO/Fajar Januarta
Sejumlah pengunjung memilih pakaian menjelang Hari Raya Idul Fitri di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Jumat, 29 April 2022. Menjelang lebaran, warga memadati mal yang menawarkan diskon Ramadan hingga 70 persen. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat diminta untuk tidak gegabah dan harus tetap bersikap bijak dan rasional saat berbelanja kebutuhan Ramadan dan Lebaran.

"Kita berharap masyarakat jangan latah, gegabah, dan ikut tren saja tapi harus bijak dan rasional," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Kuseryansyah.

Ia mengungkapkan dua pekan sebelum Lebaran dipastikan akan ada banyak uang yang beredar mengingat Tunjangan Hari Raya (THR) biasanya dibayarkan pada waktu tersebut. Geliat konsumsi masyarakat serta produksi dari para pelaku usaha akan meningkat cukup signifikan. Menurutnya, masyarakat akan berbondong-bondong belanja berbagai kebutuhan, mulai dari baju baru, sepatu baru, ponsel baru, dan lain sebagainya. Sementara itu, para pelaku usaha juga akan meningkatkan stok produk yang dijual.

"Peningkatan omset itu terjadi katakanlah dua minggu atau tiga minggu lagi. Tapi mereka sudah harus mulai sejak hari ini atau mungkin sebulan lalu untuk menyiapkan stok yang mereka proyeksikan akan terjadi peningkatan penjualan di sepanjang puasa hingga menjelang Lebaran," ujar Kus.

Beli yang dibutuhkan
Di tengah tingginya geliat konsumsi sepanjang Ramadan dan Lebaran, ia pun mengingatkan untuk memprioritaskan barang-barang yang benar-benar dibutuhkan. Kemudian, jika ingin meminjam uang, pastikan memiliki sumber dana sehingga dapat membayar sesuai jatuh tempo yang ditentukan.

"Selain itu, kalau mau pinjam juga ingat ada pakem yang biasa digunakan di dunia pinjam-meminjam. Cicilannya itu enggak boleh lebih dari 30 persen dari pendapatan," jelasnya.

Sementara itu, wakil Sekretaris Jenderal II Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Firlie Ganinduto, menambahkan perputaran ekonomi memang sangat besar saat Ramadan hingga Lebaran sehingga, masyarakat perlu memiliki strategi agar keuangan dapat tetap terkelola dengan baik.

"Biasanya masyarakat mudik atau pulang kampung dan saat mudik itu bawa hadiah buat saudara, makan-makan, dan sebagainya. Jadi memang perlu ada strategi di masyarakat yang merayakan Ramadan dan Idul Fitri agar bijak mengelola keuangan," imbaunya.

Pilihan Editor: Ibu Hamil Harus Berhenti Puasa Ramadan bila Alami Hal Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.