Ibu Hamil Harus Berhenti Puasa Ramadan bila Alami Hal Ini

Reporter

Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock
Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Konselor laktasi dan tumbuh kembang bayi Ameetha Drupadi mengatakan ibu hamil dengan kondisi badan fit dan janin sehat boleh berpuasa selama Ramadan.

"Konsultasikan dulu ke dokter apakah kondisi badannya fit, tidak ada masalah di kehamilan, kondisi janin sehat, berat badan anak dalam kandungan oke. Ini kita bisa memutuskan berpuasa," kata Ameetha dalam webinar bertajuk "Panduan Puasa Bagi Ibu Hamil, Menyusui, dan Anak-Anak", di Jakarta, Jumat, 24 Maret 2023.

Begitu juga dengan ibu menyusui juga harus berkonsultasi pada dokter sebelum memutuskan berpuasa. Terlebih, untuk ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan. Dia mengatakan ibu menyusui yang ingin berpuasa sebaiknya yang bayinya berusia di atas 6 bulan sehingga kebutuhan nutris bisa ditunjang dari makanan pendamping ASI (MPASI). Kemudian ibu juga harus menjaga nutrisi makanan. 

"Maksimalkan pumping dan menyusui di malam hari. Saat berbuka puasa, makan malam, dan sahur harus dijaga nutrisi makannya. Makan harus yang berprotein, berkalori tinggi, padat nutrisi," jelasnya.

Cegah dehidrasi
Ibu harus banyak minum air untuk mencegah risiko dehidrasi. Istirahat juga harus cukup supaya tenaga tidak habis ketika berpuasa. Ibu juga harus mengenali kondisi diri sehingga bila dirasa sudah tidak memungkinkan untuk berpuasa, maka berhentilah.

"Kemudian, tentukan berhenti berpuasa jika dirasa sudah tidak memungkinkan, seperti pusing, sakit kepala, tidak fokus, saat menyusui anak rewel terus, itu tandanya ASI sudah mulai encer, nutrisinya berkurang," tegasnya.

Pilihan Editor: Manfaat Berbuka Puasa dengan Buah saat Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.