Ketua MUI: Ramadhan di Tahun Politik, Kesempatan Meningkatkan Toleransi dan Menghindari Konflik

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher (kiri) berjabat tangan dengan Ketua MUI Abdullah Jaidi, disaksikan Menteri Agama Lukman Hakim (tengah), dalam penyampaian Sidang Isbat 1 Ramadan 1440 H di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Ahad, 5 Mei 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher (kiri) berjabat tangan dengan Ketua MUI Abdullah Jaidi, disaksikan Menteri Agama Lukman Hakim (tengah), dalam penyampaian Sidang Isbat 1 Ramadan 1440 H di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Ahad, 5 Mei 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Jaidi mengingatkan seluruh umat Islam untuk memanfaatkan Ramadhan dengan hal-hal baik. Dia juga berharap supaya Ramadhan tahun ini bisa dimanfaatkan partai-partai politik untuk menghindari konflik politik. Ramadhan tahun ini memang bertepatan dengan tahun politik

"Agar kita tetap menjadi saling pengertian, tidak menjadikan isu-isu politik ini perpecahan di antara kita umat dan bangsa Indonesia," ujarnya saat mengisi sambutan pembacaan 1 Ramadhan 1444 Hijriah di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Maret 2023. 

Abdullah mengatakan, upaya menghindari konflik politik juga dapat menjaga persatuan dan kesatuan di antara anak bangsa. Karena itu Ramadhan tahun ini bukan hanya bermanfaat untuk meningkatkan kesalehan ibadah saja, namun juga kesalehan sosial. 

"Kita tidak hanya sekedar melaksanakan ibadah puasa, setiap ibadah qiyamul Ramadhan. Tapi kesalehan ibadah kita menghampiri ibadah-ibadah rizki. mudah-mudahan bantuan kepada kita hendaknya kita dapat terjadi di dalam rezeki Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ucapnya. 

Di lain sisi Ketua Komisi VIII, Ashabul Kahfi juga menyinggung terkait pesatuan umat. Menurut dia Ramadhan menjadi momen meningkatkan toleransi umat beragama. 

"Pertama, puasa harus menjadi wadah pemersatu seluruh umat, karena di dalamnya ada banyak hal yang kita teladani termasuk bagaimana menghargai umat beragama," ucapnya. 

Misalnya saja kata Ashabul, tidak makan dan minum di tempat umum. Hal itu kata Ashabul bagian menjaga ketertiban dan keamanan. "Saling menjaga, dan mari mengisi Ramadhan dengan ibadah dengan baik dan produktif," katanya. 

Sebelumnya, Kementerian Agama RI telah memutuskan bahwa 1 Ramadhan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Keputusan ini berdasarkan keputusan mufakat bersandarkan pada hisab dan  dan rukyatul hilal. 

Pada hari rukyat, 29 Syaaban 1444 H hari ini, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit, dengan sudut elongasi antara 7,93 derajat sampai dengan 9,54 derajat.  

Pilihan Editor: Menjelang Libur Lebaran Ada Promo Tiket Garuda Diskon 80 Persen hingga Hadiah Mobil Wuling , Cek Detailnya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.