Masjid Raya Sheikh Zayed Datangkan 30 Ton Kurma dari UEA untuk Takjil

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo resmi dibuka untuk masyarakat umum oleh Waki Presiden Ma'ruf Amin, Selasa, 28 Februari 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo resmi dibuka untuk masyarakat umum oleh Waki Presiden Ma'ruf Amin, Selasa, 28 Februari 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Solo - Asisten Direktur Operasional Join Commitee Indonesia Masjid Raya Sheikh Zayed, Bagus Sigit Setiawan mengatakan pihaknya akan mendatangkan kurma dari Uni Emirat Arab (UEA) dengan jumlah total sebanyak 30 ton. Kurma yang menjadi salah satu menu dalam takjil itu didatangkan bertahap.

"Untuk jumlahnya kurang 30 ton," kata Bagus saat digelar konferensi pers di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Rabu, 22 Maret 2023.

Masjid Raya Sheikh Zayed menyediakan sebanyak 6.000 paket takjil setiap hari. Diperkirakan jumlah itu tidak sebanding dengan perkiraan jumlah jemaah yang akan berdatangan ke masjid itu selama bulan Ramadan itu.

"Memang terbatas, insyallah kami sediakan sebanyak 6.000 paket takjil per hari," katanya. 

Bagus menyatakan pihaknya tidak akan menambah stok takjil jika sebanyak 6.000 paket yang disediakan telah habis. 

"Jadi mohon maaf bagi jamaah yang datang terlambat dan tidak kebagian takjil karena jumlahnya memang terbatas," ucap dia. 

Bagus menjelaskan para jamaah yang sudah mendapatkan takjil, tetap tidak diperkenankan memakannya di dalam masjid.

Sebagai persiapan menjelang Ramadan itu, pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed telah menyediakan tiga tenda yang didirikan di bagian sebelah utara dan timur masjid. Tenda-tenda itu akan diberi nama dengan nama ulama-ulama besar dan berpengaruh di Indonesia yaitu KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Siradj. 

"Penamaan tenda-tenda ini sesuai permintaan pengurus dari UEA yang meminta agar tenda diberi nama ulama-ulama besar di Indonesia," ujar Bagus. 

Ia menjelaskan beberapa ketentuan bagi para jamaah yang akan berbuka puasa hingga mengikuti salat magrib atau salat tarawih di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. 

Sebagai informasi, kajian atau tausiyah akan digelar menjelang jam berbuka puasa. Jamaah yang akan berbuka puasa di masjid itu diminta untuk tidak langsung masuk ke masjid melainkan ke tenda yang menyediakan takjil. 

Selain pengelola dan petugas keamanan, proses pembagian takjil nanti juga akan melibatkan para relawan yang sebelumnya sudah direkrut pihak pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. 

"Satu jam sebelum pembagian takjil, jamaah diharapkan sudah duduk untuk mengikuti tausiyah. Setelah azan magrib silakan batalkan atau buka puasa. Kemudian sekitar pukul 6.20-6.25 WIB langsung masuk ke masjid untuk salat magrib dan diharapkan tidak melanjutkan makan lagi selepas salat karena masjid akan langsung dibersihkan tim. Di dalam masjid tetap tidak boleh (membawa makan), meskipun takjil," katanya. 

SEPTHIA RYANTHIE 

Pilihan Editor: Program Masjid Raya Sheikh Zayed selama Ramadhan: Datangkan Imam dari UEA hingga Siapkan 6.000 Takjil