Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab (UEA) memberikan grasi kepada lebih dari 1.000 tahanan menjelang Ramadan. Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan telah memerintahkan pembebasan para tahanan menjelang Bulan Suci yang akan dimulai di UEA pada Kamis, 23 Maret 2023.
Kantor berita resmi WAM mewartakan, langkah itu dilakukan sebagai bagian dari prakarsa kemanusiaan Presiden Mohamed. “Itu juga mencerminkan nilai-nilai pengampunan dan toleransi untuk memberikan kesempatan kepada narapidana yang diampuni untuk memulai hidup baru dan meringankan penderitaan keluarga mereka," katanya dalam sebuah pernyataan, Selasa, 21 Maret 2023.
UEA mengampuni tahanan setiap tahun selama Ramadan, serta menjelang festival suci lainnya. Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum pada 6 Juli tahun lalu memerintahkan pembebasan 505 tahanan dari lembaga pemasyarakatan dan hukuman di emirat menjelang Idul Adha pada 2022.
Bulan sabit Ramadan tidak terlihat di Arab Saudi pada Selasa malam, yang berarti bulan suci secara resmi akan dimulai Kamis, 23 Maret 2023. Muslim mengikuti kalender lunar yang terdiri dari 12 bulan dalam setahun 354 atau 355 hari. Melihat bulan sabit menandai dimulainya Ramadan, bulan kesembilan dalam kalender Islam.
Ramadan diamalkan oleh lebih dari 1,8 miliar Muslim di seluruh dunia dan dianggap sebagai bulan puasa serta spiritualitas. Bulan ini diyakini juga diperingati sebagai masa Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad.
Puasa di bulan Ramadan adalah salah satu dari lima rukun Islam dan wajib bagi semua Muslim yang sehat. Namun, anak kecil, orang sakit, pelancong, dan wanita yang sedang hamil, menyusui, atau menstruasi dikecualikan.
AL ARABIYA
Pilihan Editor: Arab Saudi Umumkan 23 Maret 2023 Sebagai Hari Pertama Puasa Ramadan
