Usul Sertifikasi Kompetensi Amil Zakat Diperbanyak, Wapres: Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat

Reporter

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi khotib salat Jumat di Masjid Istana Wapres, Jakarta, 12 Juni 2020. KIP Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi khotib salat Jumat di Masjid Istana Wapres, Jakarta, 12 Juni 2020. KIP Setwapres

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meminta sertifikasi kompetensi terhadap amil zakat diperbanyak agar menambah kepercayaan muzaki atau para pemberi zakat dalam pengelolaan zakat. 

“Sebagai komponen utama ekosistem zakat, sertifikasi ini akan menambah kepercayaan muzaki karena dana zakatnya dikelola oleh pihak yang profesional,” ujar Ma'ruf Amin dalam acara Penganugerahan Baznas Award 2023 di Jakarta, Selasa 21 Maret 2023.

Sertifikasi kompetensi amil zakat ini, menurut Wapres, merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memperkuat ekosistem zakat, yang masuk dalam kriteria pengembangan strategi penguatan ekosistem zakat nasional melalui pemetaan potensi kekuatan dan tantangan dari tiap komponen ekosistem zakat.

Selain itu, dia juga meminta agar Baznas Award 2023, sebagai bagian dari upaya memperkuat pondasi ekosistem zakat nasional, tidak berhenti pada ajang apresiasi pada pemangku kepentingan yang mendukung dan mendorong kebangkitan zakat di tanah air.

Dia menekankan, para penerima Baznas Award yang terdiri dari pejabat, tokoh masyarakat, figur publik, para ulama para muzaki, mustahik, lembaga amil zakat, pemerintah daerah hingga kalangan media, tidak lain adalah unsur dan komponen utama dan komponen pendukung ekosistem zakat itu sendiri.

Untuk itu keberlanjutan peran para penerima Baznas Award itu, kata dia, harus dijaga dan dijadikan sebagai percontohan untuk dicontoh oleh pihak-pihak lainnya.

Selanjutnya, Wapres meminta dilakukan kolaborasi dan sinergi program dengan pemangku kepentingan terkait. Ia mendapat laporan bahwa Baznas telah menandatangani nota kesepahaman dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk berkolaborasi mengembangkan ekosistem dan kinerja zakat nasional.

Wapres menilai hal tersebut merupakan langkah tepat. “Saya minta program strategis dan kolaboratif yang betul-betul memperkuat tiap unsur dari sistem zakat nasional agar segera dipetakan dan disusun,” pintanya.

Dia meminta program yang telah berjalan bersama KNEKS agar tetap dilanjutkan seperti pengintegrasian pelaporan zakat berbasis sistem informasi Baznas. Ia menilai pemanfaatan data dan digitalisasi sangat penting untuk penguatan komponen pendukung ekosistem zakat.


Pilihan Editor: Baznas DKI Gandeng Bepe Jadi Duta, Target Zakat Selama Ramadhan Rp 99 Miliar