Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Mental dari Pakar di UGM

Reporter

Editor

Devy Ernis

Peserta mengikuti gelaran Jakarta Tarhib Ramadhan di kawasan Monas, Jakarta, Ahad, 19 Maret 2023. Jakarta Tarhib Ramadhan yang diinisiasi oleh Baznas DKI Jakarta dan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) serta IGRA DKI Jakarta digelar untuk menyambut bulan puasa. TEMPO/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
Peserta mengikuti gelaran Jakarta Tarhib Ramadhan di kawasan Monas, Jakarta, Ahad, 19 Maret 2023. Jakarta Tarhib Ramadhan yang diinisiasi oleh Baznas DKI Jakarta dan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Majelis Taklim (FKMT) serta IGRA DKI Jakarta digelar untuk menyambut bulan puasa. TEMPO/MUHAMMAD FAHRUR ROZI

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam hitungan hari umat muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Melaksanakan ibadah puasa diketahui memiliki beragam manfaat baik bagi kesehatan fisik maupun mental.

Psikolog dari UGM Bagus Riyono menyebutkan bahwa berpuasa bermanfaat untuk meningkatkan kontrol diri. “Dengan berpuasa kita dilatih delay gratification atau menunda pemuasan dari makan, emosi dan lainnya,” kata Bagus dilansir dari laman UGM pada Selasa, 21 Maret 2023.

Dosen Fakultas Psikologi UGM ini mencontohkan menunda pemuasan terkait emosi.  Dengan adanya jeda, tidak impulsif maka akan terjadi penurunan ketegangan atau stres dalam diri.

Di samping itu dikatakan Bagus saat menjalankan puasa, jiwa dilatih untuk disiplin dan tekun sehingga hati merasakan tenang. Selain itu puasa juga bisa melatih diri untuk merespons semua hal dengan lebih tenang dengan begitu dapat menurunkan stres dalam diri.

“Puasa Ramadan menjadi momentum untuk bersiap-siap menjalani kehidupan setelah selesai nanti. Jadi jangan sampai mengendalikan diri hanya saat puasa saja, justru ini menjadi latihan mengendalikan diri untuk persiapaan kehidupan setelah puasa,” paparnya.

Kebiasaan Makan Banyak Setelah Berbuka Tingkatkan Gula Darah

Sementara Dietisien dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Tony Arjuna, menyampaikan puasa membuat badan secara fisik menjadi semakin sehat. Sebab, saat puasa secara fisiologis melatih tubuh dalam pembakaran kalori.  

Hanya saja, kata dia, ada kebiasaan yang masih salah dijalankan oleh masyarakat dalam pemilihan makanan saat buka dan sahur yang bisa memengaruhi kesehatan dan kebugaran tubuh di saat menjalankan puasa.

“Saat buka puasa makan dalam jumlah yang banyak sehingga menyebabkan gula darah dalam tubuh cepat naik dengan tinggi, namun turunnya juga cepat. Hal ini yang tidak sehat untuk badan, adanya jadi lemes dan ngatuk karena caranya kurang tepat,” urainya.

Menurutnya, saat menyantap makanan saat berpuka perlu dilakukan pengaturan makan secara bertahap. Hal itu penting dilakukan supaya energi yang dikeluarkan juga keluar secara bertahap.

Makanan yang Baik untuk Sahur dan Buka Puasa

Lalu, jenis makanan seperti apa yang baik dikonsumsi saat buka dan sahur? Tony menganjurkan masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang sifatnya lambat dicerna tubuh. Misal untuk protein seperti daging, ikan, ayam.