TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Jati, Pulogadung, Jakarta Timur menggelar ruwahan akbar dalam rangka menyambut Ramadan 1444 Hijriah. Ratusan penduduk setempat tampak memadati lokasi acara yang digelar ini di sepanjang Jalan Jatirawamangun dan Jalan Al-Washliyah ini.
Ruwahan merupakan tradisi masyarakat muslim di Pulau Jawa yang diadakan tiap Syakban, bulan ke-8 dalam kalender Hijriah, untuk mendoakan keluarga yang telah wafat. Syakban merupakan bulan sebelum Ramadan.
Acara yang berlangsung setelah salat Isya ini diawali dengan pembacaan tahlil dan surat Al-Fatihah untuk 1.134 arwah dari para kerabat warga Kampung Jati dan seluruh umat Islam. Acara dilanjutkan dengan pembacaan kitab Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ketua pembina, Madinah Mulky, mengatakan acara ini tidak diadakan oleh satu orang melainkan. "Ini bukan acara satu orang, acara kita semua, tadi orang tua kita, kakek dan nenek kita, dicatatkan, dibacakan (dikirimkan doa)," katanya di Jalan Jati Rawamangun, Jati, Pulogadung, Sabtu, 18 Maret 2023.
Ketua panitia ruwahan akbar, Muhammad Nur, mengatakan acara ini digelar selain untuk beribadah juga mempererat silaturahmi antarwarga Kampung Jati. "Teriring perkembangan zaman yang modern muncul ide dari sebagian warga untuk mempertahankan tradisi orang-orang tua dahulu," ujar dia.
Dalam acara ini panitia juga menyerahkan santunan kepada 25 anak yatim.
Untuk menyambut warga yang hadir, panitia menyediakan minuman khas betawi, Es Selendang Mayang, secara percuma. "Alhamdulillah warga antusias,", kata Nur.
Acara ruwahan ini turut dihadiri oleh penceramah kontroversial, Bahar bin Smith.
Pilihan Editor: Banser Depok Bakal Jaga Masjid dan Kawal Ulama Selama Ramadan