Cegah Penyebaran Hoaks saat Ramadan, Ini yang Dilakukan Kemenkominfo

Reporter

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Puasa hoaks tak hanya saat Ramadan tapi juga di bulan-bulan lainnya. Namun untuk memastikan kondisi bulan suci yang terjaga, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, mengatakan pihaknya akan terus mencegah penyebaran hoaks, termasuk selama Ramadan.

"Kalau untuk hoaks, baik Ramadan maupun tidak, kami terus pantau, kami cegah," ujar Usman.

Ia mengatakan pencegahan penyebaran hoaks dilakukan dengan tiga mekanisme. Pertama menggunakan Automatic Identification System (AIS) untuk memantau dan mengidentifikasi konten-konten yang berpotensi hoaks. AIS merupakan teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan, bekerja untuk menjaring disinformasi yang beredar di ruang digital, termasuk hoaks.

Kedua, melakukan patroli siber 24 jam untuk mendeteksi dan menghapus konten yang merugikan masyarakat. Patroli siber tersebut dilangsungkan setiap hari tanpa jeda untuk memastikan ruang digital yang sehat dan aman bagi semua pihak.

"Dan yang ketiga adalah laporan masyarakat. Jadi itu terus kita lakukan selama 24 jam. Mekanismenya seperti itu," jelasnya.

Tiga mekanisme
Usman menekankan tiga mekanisme yang digunakan oleh Kemenkominfo dalam memantau hoaks selama Ramadan merupakan Standard Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan pihaknya terus berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif hoaks, baik selama Ramadan maupun di bulan-bulan lain.

Dalam kesempatan itu, Usman turut mengungkapkan bila berkaca pada 2022, penyebaran hoaks selama Ramadan mengalami tren penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, hal itu disebabkan kecenderungan masyarakat yang saat ini lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi selama bulan suci.

"Jadi, kalau dilihat trennya itu memang ada penurunan. Mudah-mudahan karena orang sedang berpuasa, dia menahan diri untuk memproduksi atau menyebarkan berita-berita hoaks," tegas Usman.

Pilihan Editor: Pakar Ingatkan Makan Sahur Jangan Asal Kenyang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.