Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Semarang - Sebanyak 8.700 sego golong disajikan warga Kecamatan Genuk Kota Semarang dalam rangka menyambut Ramadhan pada Sabtu, 18 Maret 2023. Sego golong merupakan nasi yang dibentuk bulat disajikan dalam tampah bersama berbagai macam sayur dan lauk. Setiap tampah berisi sepuluh sego golong.
Ribuan sego golong tersebut dikumpulkan di Lapangan Taman Bangetayu. Sebagian juga dibawa dalam arak-arakan warga. Selanjutnya sego golong dimakan bersama masyarakat yang menghadiri acara tersebut.
Penyajian sego golong tersebut tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia atau Muri. "Penghargaan kategori superlatif. Ini paling banyak," ujar Direktur Operasional Muri, Yusuf Ngaderi. "Dari hitungan saya ada 8.700."
Menurut Yusuf, rekor penyajian sego golong tersebut baru kali ini dipecahkan. "Ini pencatatan pertama untuk sego golong. Ini untuk menginspirasi daerah lain yang punya tradisi lebih kuat tentang sego golong ini biar menggali kembali," kata dia.
Kesenian barongsai hingga tari-tarian
Ribuan masyarakat memadati lokasi Lapangan Taman Bangetayu menyaksikan pemecahan rekor tersebut. Kirab yang diikuti berbagai kelompok juga menimbulkan kemacetan di Jalan Woltermonginsidi yang dilalui arak-arakan.
Berbagai kesenian ditampilkan dalam karnaval antara lain drum band, barongsai, dan tari-tarian. Sejumlah peserta juga membawa replika hewan mitologi masyarakat Semarang yaitu Warak Ngendog.
Kirab menjelang Ramadhan rutin digelar di daerah tersebut setiap tahun. "Untuk penyajian sego golong baru kali ini," kata panitia kirab, Adi Subhan Ifana.
Pilihan Editor: Pasar Ramadan Kauman Siap-siap Diserbu Pemburu Takjil di Bulan Ramadan
