Bacaan Doa Berbuka Puasa Ramadan Lengkap beserta Artinya

Reporter

Sejumlah umat muslim  Cina berdoa bersama saat berbuka puasa bersama pada bulan Ramadan di sebuah masjid di Shanghai, Cina, 29 Mei 2019. REUTERS/Aly Song
Sejumlah umat muslim Cina berdoa bersama saat berbuka puasa bersama pada bulan Ramadan di sebuah masjid di Shanghai, Cina, 29 Mei 2019. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, JakartaMelafalkan bacaan doa berbuka puasa Ramadan menjadi anjuran bagi umat Islam setelah menahan lapar dan dahaga. Memanjatkan doa adalah wujud rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. kepada manusia. Meskipun perut tidak terisi dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, Allah senantiasa mencintai hamba-Nya yang selalu mengingat-Nya dalam doa.

Selama ini, mayoritas masyarakat Indonesia selalu membaca doa buka puasa yang berbunyi, “Allaahumma laka shumtu wa bika amantu wa ‘alaa rizqika afthartu”. Bahkan bacaan tersebut beberapa kali hadir di layar televisi, baik sebagai bagian dari sinetron sampai iklan. Namun, sejumlah pihak memiliki spekulasi yang berbeda terkait doa itu. Lantas, bagaimana doa buka puasa Ramadan yang benar?

Dalil Doa Berbuka Puasa Ramadan

Menurut Syaifullah kepada laman NU (Nahdlatul Ulama) Jawa Timur (Jatim), doa buka puasa Ramadan yang kerap dilafalkan masyarakat berasal dari riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Hadits tersebut dijelaskan oleh Syeikh M. Khatib as-Syarbini dan Al-Iqna dalam kitab Hamisy Bujairimi alal Khatib adalah sebagai berikut.

Artinya, “(Mereka yang berpuasa) dianjurkan sesudah berbuka membaca: ‘Allaahumma laka shumtu wa bika amantu wa ‘alaa rizqika afthartu’. Karena Rasulullah mengatakan doa itu yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.”

Beberapa kalangan lainnya meyakini bahwa hadits yang diriwayatkan Abu Dawud juga sering diamalkan. Berikut doa buka puasa Ramadan lengkap versi Abu Dawud.

Artinya, “Kami memperoleh riwayat dari Abdullah bin Muhammad bin Yahya, yakni Abu Muhammad, kami memdapatkan riwayat dari Ali bin Hasan, kami mendapatkan riwayat dari Husein bin Waqid, kami mendapatkan riwayat dari Marwan, yakni Bin Salim Al-Muqaffa’, dia berkata bahwa saya melihat Abu Umar menggenggam jenggotnya, kemudian memangkas sisanya. Dia berkata bahwa Rasulullah saat berbuka puasa membaca, ‘Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru, insyaa Allah’” (HR. Abu Dawud).

Bacaan Doa Buka Puasa Ramadan

Menurut Syaifullah, karena ada doa dari riwayat perawi lain, para alim ulama dari Madzhab Syafi’i memilih untuk menggabungkan doa riwayat Abu Dawud dengan Imam Bukhari dan Muslim. Sehingga bunyi doa berbuka puasa Ramadan tersebut sebagaimana disebutkan Sulaiman Bujairimi dalam kitab Hasyiyatul Bujairimi adalah sebagai berikut.

Allaahumma laka shumtu wa ’alaa riqqika afthartu (dianjurkan menambahkan) wa bika aamantu, wa bika wa ‘alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru, insyaa Allah. Yaa waasi’al fadhli, ighfir lii. Alhamdulillaahil ladzi hadaani fa shumtu, wa razaqanii fa afthartu.

Artinya, “Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki dari-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu, aku berserah. Haus telah pergi. Urat-urat sudah basah. Dan insya Allah pahala telah tetap. Wahai Dzat Yang Maha Luas Karunia, ampuni diriku. Segala puji bagi Tuhan yang memberikan petunjuk kepadaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji bagi Tuhan yang telah memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya (puasa)”.

Kapan Membaca Doa Berbuka Puasa Ramadan?

Seorang pengajar di Pondok Pesantren Annuriyah Kaliwining Rambipuji Jember, M. Ali Zainal Abidin yang dikutip dari situs NU Online mengungkapkan bahwa masyarakat sering salah paham dengan waktu membaca doa berbuka puasa, yakni sebelum menyantap makanan atau minuman, sesaat setelah adzan maghrib. Padahal cara yang paling benar ialah dengan melafalkan doa usai berbuka puasa, seperti riwayat berikut.

“Maksud dari (membaca doa berbuka puasa Ramadan) sesudah berbuka adalah selesainya berbuka puasa, bukan (diucapkan) sebelumnya dan bukan ketika berbuka” (Syeikh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitab Hasyiyah I’anah at-Thalibin).

Selain itu, menurut Syeikh Said bin Muhammad Ba’ali dalam kitab Busyra al-Karim menyebutkan bahwa pengucapan bacaan doa berbuka puasa Ramadan lebih utama setelah berbuka daripada ketika hendak berbuka. Wallahu a’alam bisshawab.

Pilihan editor: 5 Cara Mengatur Jam Tidur Saat Berpuasa

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA