TEMPO.CO, Jakarta - Harga kebutuhan pokok seperti telur sampai ayam di pasar tradisional Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpantau mulai merangkak naik menjelang Ramadhan tahun ini. Penjual telur ayam di Pasar Tambun Feri mengatakan harga telur yang semula berkisar Rp 27 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram.
"Kalau telur ayam sudah naik sejak dua hari lalu, tapi tidak tinggi, paling dua sampai tiga ribu per kilogram," katanya di Kabupaten Bekasi, Selasa, 14 Maret 2023.
Ia memprediksi kenaikan harga telur ayam masih akan terus terjadi hingga dua pekan setelah Ramadhan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya saat memasuki periode tersebut. "Pasti naik sampai dua minggu setelah puasa. Tidak tiap hari, ada turun juga nanti, biasanya memang fluktuatif. Kalau pun naik atau turun, paling hanya seribu atau dua ribu saja," katanya.
Kenaikan harga juga dialami komoditas ayam potong seperti disampaikan pedagang ayam di Pasar Cikarang, Umar yang menyebut ada kenaikan sebesar Rp 5 ribu - 7 ribu per ekor. "Kalau harga normal itu Rp 30 ribu, sekarang sudah Rp 35 ribu per ekor. Sudah seminggu naik terus," katanya.
Umar tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga. Dirinya hanya mengaku lonjakan harga ini lumrah terjadi bahkan setiap tahun selalu naik menjelang Ramadhan. "Memang biasanya kalau awal Ramadhan semua harga barang naik. Tapi kalau ayam nanti biasanya turun awal puasa. Nanti kalau menjelang Lebaran, baru naik lagi," ucapnya.
Selain telur dan ayam, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas beras kualitas sedang dan tinggi. Nanang, seorang pedagang beras di Pasar Cikarang mengatakan harga beras mayoritas naik Rp1.000 - 2.000 per kilogram. "Beras kualitas sedang biasanya Rp 9 ribuan, naik jadi Rp 10 ribuan. Kalau beras yang paling bagus, biasanya Rp 11 ribu, sekarang jadi Rp 12 ribuan," katanya.
Sementara itu harga daging sapi dan cabai rawit merah masih relatif stabil. Daging sapi masih dijual seharga Rp 120 ribu per kilogram sedangkan cabai rawit merah hingga kini masih seharga Rp 70 ribu sekilogram.
Pilihan Editor: Minta PPATK Buka Data Transaksi Janggal Rp 300 T, Sri Mulyani: Hitungannya dari Mana?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.