5 Grup Legendaris yang Lagunya Sering Diputar saat Bulan Ramadan

Grup kasidah Nasida Ria. instagram.com/nasidariasemarang
Grup kasidah Nasida Ria. instagram.com/nasidariasemarang

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki Bulan Ramadan, mulai banyak lagu religi yang hinggap di telinga. Bulan Ramadan tak jarang menjadi momentum bagi musisi untuk membuat lagu religi. Namun bagi sebagian orang, ada musisi legendaris yang menjadi media nostalgia. Berikut profil lima grup nasyid legendaris yang lagunya kerap dimainkan ketika Ramadan.

1. Nasida Ria

Nasida Ria merupakan grup musik kasidah modern beranggotakan sembilan orang wanita asal Semarang, Jawa Tengah. Merujuk seleb.tempo.co, saat ini Nasida Ria dipimpin oleh Choliq Zain. Dibentuk sejak tahun 1975, kini Nasida Ria sudah menjadi salah satu grup musik kasidah modern tertua di Indonesia. Awalnya Nasida Ria hanya menggunakan rebana. Lalu kala itu Walikota Semarang memberikan alat musik seperti organ, bass, biola, dan gitar, serta memfasilitasi studio untuk membantu grup tersebut. 

Nasida Ria didirikan oleh HM Zain seorang guru qira'at. Dari pengalamannya membangun kelompok campuran Assabab, sang pendiri kemudian mengumpulkan mudirnya untuk membentuk sebuah band. Sembilan murid yang dikumpulkan itu ialah Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain.

Mencampurkan musik antara gaya Arab klasik dengan instrumen Barat Modern, lagu-lagu Nasida Ria membahas tentang pers, keadilan, lingkungan, bencana, perjudian, dan peperangan. Penulis lagu grup tersebut kerap mengadaptasi ritme tradisional Arab bahkan lagu-lagu dengan tema duniawi dibuat dengan landasan Alquran.

Tahun 2000, sayangnya Nasida Ria kurang diperhatikan masyarakat umum. Beberapa anggota pun berganti, baik itu meninggal atau pergi mencapai tujuan lain. Tetapi pada 18 Juni 2022, Nasida Ria berhasil membius para penonton pada acara Documenta Fifteen yang digelar di Kassell, Jerman. 

2. Snada

Selain Nasida Ria, Indonesia juga memiliki grup nasyid legendaris lainnya yakni Snada. Snada atau Senandung Nada dan Dakwah merupakan grup musik yang dibentuk di Jakarta. Mengutip ramadan.tempo.co, Snada menggunakan genre musik dengan pendekatan lebih nge-pop, bergaya R 'n B dengan irama beatbox dari bibir, sampai nasyid dengan musik tradisional.

Merangkum antaranews.com, saat ini Snada yang dibentuk tahun 1991 itu beranggotakan lima orang. Kelima personil itu ialah Erwin Yahya, Ikhsan Nur Ramadhan, Iqbal Taqiudin, M. Lukman Nuasyim dan Teddy Tardiana. Sejak perilisan album pertama tahun 1994, hingga sekarang Snada masih menjadi kiblat perkembangan nasyid.

Sama adalah pionir bagi berbagai grup nasyid di Indonesia. Snada telah memberikan angin segar dengan munculnya semangat baru dan pilihan lain untuk bermusik bagi masyarakat tanah air. Melalui gaya berdakwah yang unik, Snada sudah berkarya selama 32 tahun.

3. Raihan

Jika di Indonesia ada Nasida Ria dan Snada, maka Malaysia punya Raihan. Melansir antaranews.com, grup nasyid Raihan terbentuk pada tahun 1990-an. Berasal dari Malaysia, grup ini telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Berbagai macam penghargaan sudah pernah diraih oleh mereka. Salah satunya ialah The Muslim 500: The World's Most Influential Muslims yang diperoleh Raihan sebanyak sembilan kali berturut-turut. 

Raihan pernah diundang menghadiri acara malam peduli Yaman yang diadakan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh pada 5 Juli 2019. Kala itu Raihan tampil bersama tiga orang personilnya yakni Che Amran Idris, Abu Bakar Md Yatim, dan Amran Ibrahim. Ketiganya membawakan lagu religi di antaranya berjudul Puji-pujian, Iman Iman Mutiara, Thank You Allah, dan Sesungguhnya.

4. Hijjaz

Selain Raihan, Malaysia juga memiliki Hijjaz. Grup nasyid yang didirikan pada 10 Januari 1997 ini, mulanya terdiri dari empat orang anggota yaitu Munif bin Ahmad, Isman Nadim bin Islam, Mohd Faizal bin Osman dan Mohd Salleh bin Ramli. Hingga pada 15 Februari 2001, Hijjaz kehilangan salah satu personilnya karena telah meninggal dunia. Dengan berpulangnya Mohd Salleh bin Ramli, Hijjaz hanya tinggal tiga orang. 

Akan tetapi berawal dari ambil Pelita Hidup II, grup nasyid ini menerima anggota baru yakni Muhammad Ariffin bin Ahmad Rahim. Hijjaz memiliki sebuah lagu dengan lirik Hidup Ini Bagai Lampu Dinding yang Dinyalakan di malam hari yang sangat terkenal. Sekitar tahun 2008 hingga 2010, lagi ini banyak diputar di didengarkan oleh umat Islam.

5. Sabyan Gambus

Sabyan Gambus adalah grup musik Islam yang berasal dari Indonesia. Saat ini grup tersebut memiliki anggota berjumlah tiga orang, yaitu Khoirunnisa atau Nissa Sabyan, Ahmad Ayus dan Kamal Juanda. Berdasarkan jurnal ilmiah berjudul Representasi Keislaman dalam Grup Musik Sabyan Gambus oleh Muhammad Rosyid HW dan Siti Lussiyandari, diketahui bahwa Sbayan Gambus sudah terbentuk sejak tahun 2015.

Awalnya personil grup ini terdiri dari lima orang anggota yakni, Nissa sebagai vokalis, Anisa Rahma sebagai vokalis dua, Ayus sebagai keyboardis, Kamal sebagai pemain darbuka, Tebe pemain biola dan Sofwan sebagai MC. Mula terbentuknya Sabyan Gambus berawal dari sebuah latihan band. Setelah enam bulan, grup musik ini memperoleh banyak kesempatan untuk tampil di panggung. Kala itu Nissa bertugas sebagai vokalis tidak tetap, tapi kemudian malah menjadi ikon Sabyan Gambus.

Kemunculannya yang membawakan shalawat dengan aransemen musik kekinian, membuat Sabyan Gambus tiba-tiba menjadi terkenal. Melalui platform YouTube, grup ini berhasil meraih kepopuleran dengan mengunggah video hasil rekaman mereka yang menyanyikan lagu-lagu Islami. Kini Sabyan Gambus memiliki dua akun YouTube yang aktif yakni Official Sabyan Gambus dan Sabyan Channel.

 PUSPITA AMANDA SARI

Pilihan Editor: Lagu Religi Grup Musik Bimbo Berkumandang, Satu Tanda Bulan Ramadan Akan Datang 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.