Tradisi Hadrat Antar Hatip, Silaturahmi Warga Seram Bagian Timur di Maluku

Reporter

Pasukan Hadrat Desa Kian menghadang pasukan hadrat dan Hatip Desa Keta, Kecamatan Siritaun  Wida Timur, Kian 4 Mei 2020. Tempo/ Taufik Rumadaul
Pasukan Hadrat Desa Kian menghadang pasukan hadrat dan Hatip Desa Keta, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kian 4 Mei 2020. Tempo/ Taufik Rumadaul

TEMPO.CO, Jakarta - Suara rebana menggema bersama zikir yang dilantunkan sekelompok "mama-mama" dan halifa hadrat siang itu. Anak-anak menari mengikuti suara dengan gaya yang telah diajari. Lenso-lenso pada tangan mereka dimainkan. Hatip berdiri di bawah lindungan payung yang dihiasi dengan berbagai aksesoris dan melangkah perlahan menuju masjid Desa Kian, Kecamatan Kiandarat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku.

Setelah lebaran masyarakat pesisir SBT Provinsi Maluku biasanya mengelar tradisi antar Hatib di setiap desa biasa disebut hadrat antar Hatip .Selain menjadi kebiasaan turun temurun Tradisi tersebut digelar saat hari Raya Idul Fitri untuk mempererat silaturahmi sesama kampung -kampung tetangga.

Salah satu Tokoh Masyarakat Desa Kian, Yusuf Rumadaul mengatakan pengantaran hatib ini untuk menjalin silaturahmi. Ia menambahkan lewat tradisi ini yang belum sempat menjabat tangan meminta maaf dengan mudah.

"Mungkin ada yang belum berjabat tangan saat lebaran. Lewat momen ini sangat mempermudah untuk bersilaturahmi," kata dia.

Adapun Hatip atau orang yang diantarkan saat hari raya wajib memenuhi syarat-syarat yakni hatam quran, puasa selama satu bulan, tidak putus mengerjakan lima waktu di bulan Ramadan. Hatip yang bisa diantar Tradisi Biasanya tradisi ini hingga ke Kecamatan lain

Hadrat juga manjadi tradisi diberbagai daerah. Di SBT hadrat basanya digelar saat acara tertentu, misalnya acara pernikahan, sunatan antar tiang Alif masjid dan berbagai acara lainnya.

Hatip Desa Keta, Kecamatan Siritaun Wida Timur diantarkan di Desa Kian, Kecamatan Kian Darat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kian, 4 Mei 2022. Tempo/Taufik Rumadaul

Kordinator Hadrat Desa Kian, Malik Rumakat mengatakan keseruan saat antar Hatip adalah jika Desa yang menerima Hatip dari kampung yang mengantarkan Hatip mereka sengaja ditahan hingga berjam-jam dengan hadrat. Ia menambahkan selan ada keseruankeseruan mesayarakat punya banyak wakwaktu meminta maaf kepada keluarga yang tidaktidak sempat diucapkan saat Hari Raya Idul Fitri.

"Kalau baku kancing (pertahanan hadrat) lebih sangat seruh, itu momen paling bagus sudah" Kata dia.

Pantauan Tempo.co orang-orang ramai memadati setiap ruas jalan di kampung. Jabat tangan di setiap mereka saat berpapasan dan saling memaafkan. Matahari mulai menurunkan suhu panas pertanda malam telah tiba, kelompok hadrat masih bersemangat mengantarkan Hatip.

Tempo.co menyaksikan, Lebaran kali ini Hatip dari kampung Keta, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kebupaten Seram Bagian Timur. mengantartarkan Hatip mereka enuju Desa Kian, Kecamatan Kian Darat. Keseruan pun terjadi saat kelompok hadrat Kian melakukan pertahan agar Hatip Keta lebih lama memasuki masjid dan berkhotbah.

TAUFIK RUMADAUL 

Baca: 4 Wisata Alam yang Patut Dikunjungi di Kabupaten Seram Bagian Timur

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.