Tradisi Bulusan Usai Lebaran di Kudus Akhirnya Bisa Kembali Dihadiri Masyarakat

Reporter

Bulus di kolam yang menurut cerita merupakan jelmaan dua orang manusia yang bernama Kumoro dan Komari, murid Kiai Dudo di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.
Bulus di kolam yang menurut cerita merupakan jelmaan dua orang manusia yang bernama Kumoro dan Komari, murid Kiai Dudo di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ini, Tradisi Bulusan yang digelar usai Lebaran oleh masyarakat di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah akhirnya bisa dilaksanakan seperti biasa. Sebelumnya tradisi ini hanya bisa dihadiri secara terbatas, tak untuk masyarakat umum akibat pandemi Covid-19.

"Sebelumnya, selama dua tahun Tradisi Bulusan hanya digelar secara terbatas dan tidak ada acara apa-apa, sedangkan tahun ini kembali diadakan dan terbuka untuk umum," kata Fatoni, Kepala Dukuh Sumber Desa Hadipolo, Rabu, 4 Mei 2022.

Meski begitu, menurut Fatoni, pelaksanaannya akan diterapkan sejumlah batasan bagi pengunjung. Batasan ini untuk memastikan protokol kesehatan tetap dilaksanakan selama tradisi berlangsung.

Tradisi Bulusan merupakan kegiatan peringatan hari lahirnya (khaul) bulus bagi warga setempat. Bulus tersebut merupakan jelmaan dua orang manusia yang bernama Kumoro dan Komari, murid Kiai Dudo. Perayaan tradisi Bulusan berlangsung sejak lama, yakni ketika Sunan Muria masih melakukan syiar agama Islam.

Puncak acara tradisi Bulusan pada Lebaran ketujuh yang akan ditandai dengan kirab menuju makam Mbah Dudo. Tahun ini, iring-iringan kirab dibatasi satu gunungan saja.

Saat puncak acara Bulusan, warga sekitar akan memberi makan bulus (sejenis kura-kura) yang sebelumnya berada di sungai setempat, kini ditempatkan di kolam. Selain itu, masyarakat jika hendak mengadakan hajat datang untuk memberi makan di kompleks Makam Mbah Dudo, terutama saat tradisi Bulusan digelar.

Menurut Fatoni, kembali digelarnya tradisi Bulusan akan menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar dengan penjualan beragam makanan, minuman dan keperluan lainnya.

Baca juga: Tradisi Hari Raya Idul Fitri di Berbagai Negara: Perayaan dan Hidangan Lezat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.