Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Qadha Puasa Ramadan, Bolehkah?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
 

Pendapat lain dalam kitab Baghiyah al-Mustarsyidin,Ibnu Hajar berpendapat jika puasa qadha mendapatkan pahala puasa Syawal dengan syarat juga berniat puasa Syawal. Sedangkan Imam Romli mengatakan, saat membayar hutang puasa di bulan Syawal mendapat pahala puasa sunnah Syawal meski tidak berniat puasa Syawal. Sedangkan Abu Makhromah memiliki pandangan jika tidak boleh menggabungkan puasa qadha dengan puasa Syawal.  

Berdasarkan kitab ‘Asyru Masail fi Shaum Sitt min Syawal, Dr. Abdul Aziz ar-Rais, ibadah puasa Syawal dan puasa qadha (puasa wajib) termasuk dalam ibadah maqsudah li dzatiha atau ibadah yang berdiri sendiri dan dilaksanakan secara khusus serta tidak boleh digabungkan atau dilakukan bersamaan dengan ibadah lain.  

Meski beberapa ulama menyebut boleh melakukan puasa qadha berbarengan dengan puasa Syawal, namun banyak mengatakan untuk mengutamakan yang wajib terlebih dahulu.

Mengutamakan puasa qadha juga disebutkan oleh Al-Khatib Asy-Syarbini dalam kitab Mughnil Muhtaj halaman 184. Syarbuni menyebut, seseorang tersebut mendapat pahala puasa sunnah namun tidak mendapatkan pahala sama dengan berpuasa setahun penuh seperti puasa Syawal karena belum menuntaskan ibadah wajibnya, puasa Ramadan.  

TATA FERLIANA
Baca juga : Amalan Puasa Syawal 6 Hari, Apakah Niat Harus Dibacakan pada Malamnya?