200 Ribu Umat Islam Salat Idul Fitri di Masjid al-Aqsa

Reporter

Warga Palestina melaksanakan salat tahajud saat berburu malam Lailatul Qadar saat bulan suci Ramadan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem 27 April 2022 REUTERS/Ammar Awad
Warga Palestina melaksanakan salat tahajud saat berburu malam Lailatul Qadar saat bulan suci Ramadan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem 27 April 2022 REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 200 ribu umat Islam pada Senin, 2 Mei 2022, menghadiri salat Idul Fitri di masjid al-Aqsa. Salat ied adalah penanda berakhirnya puasa ramadan.   

Masjid al-Aqsa adalah satu dari tiga masjid yang disucikan umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi. Masjid al-Aqsa adalah tempat Nabi Muhammad SAW diangkat ke langit untuk menjalankan Isra Mi’raz.

“Ini adalah jamaah terbanyak dari yang pernah kami lihat sebelumnya saat salat Idul Fitri selama beberapa tahun terakhir,” kata Kepala Imam Masjid al-Aqsa Omar al-Kiswani.

Warga Palestina melaksanakan salat tahajud saat berburu malam Lailatul Qadar saat bulan suci Ramadan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem 27 April 2022 REUTERS/Ammar Awad

Idul Fitri menandakan berakhirnya ramadan setelah satu bulan penuh berpuasa dan mengevaluasi diri dari dosa-dosa yang diperbuat. Banyak umat muslim Palestina yang ingin salat ied di Masjid al-Aqsa, yang juga menjadi pusat perayaan Idul Fitri.

Area tempat Masjid al-Aqsa berada, juga menjadi tempat suci umat Yahudi atau yang dinamai Tample Mount. Dalam beberapa tahun terakhir, ramadan kerap diwarnai bentrok dan ketegangan antara warga Israel dan Palestina.

Pada Mei tahun lalu, Tample Mount telah menjadi medan pertempuran. Di sana, terjadi kekerasan antara tentara Palestina dan Israel hingga memicu serangan teror.

    

Pada tahun ini, militer Israel telah melonggarkan pergerakan atau lalu-lintas untuk warga Palestina di Tepi Barat sehingga perempuan, anak-anak dan laki-laki bisa melaksanakan salat di Masjid al-Aqsa tanpa perlu izin. Namun Juru bicara Kementerian Pertahanan Israel mengatakan kebijakan sudah kembali pada status quo pada Senin, 2 Mei 2022.   

Menurut al-Kiswani, kemungkinan sebagian besar mereka yang salat di Masjid al-Aqsa adalah warga yang tinggal di Yerusalem. Hal ini lantaran banyaknya kejadian bentrok di area Masjid al-Aqsa dalam beberapa waktu terakhir serta naiknya jumlah kunjungan umat Yahudi ke tempat suci tersebut.

“Masyarakat ingin mengirimkan pesan bahwa al-Aqsa adalah hak umat Islam yang tidak bisa diganggu-gugat,” kata al-Kiswani.

Sumber: timesofisrael.com

Baca juga: Israel Palestina Kembali Bentrok di Masjid Al Aqsa, 42 Orang Terluka

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.