Mengapa Puasa Syawal Harus Disegerakan Setelah 1 Syawal?

Reporter

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

TEMPO.CO, JakartaBulan Ramadan sudah berakhir. Kewajiban berpuasa selama satu bulan penuh juga sudah usai ditunaikan. Tetapi, bagi umat muslim tetap ada kesempatan untuk semakin mendekatkan diri dengan Allah SWT. Misalnya dengan menjalankan puasa Syawal.

Muhammad Abduh Tuasikal dalam bukunya berjudul Fikih Bulan Syawal: Puasa Syawal, Qadha, dan Fidyah yang diterbitkan oleh Penerbit Rumaysho pada tahun 2020 menulis bahwa Imam Asy-Syairazi rahimahullah menyatakan bahwa disunahkan bagi yang menjalankan ibadah puasa Ramadan, hendaknya mengikutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal.

Hal ini didasarkan pada sebuah hadis dari Abu Ayyub Al-Anshary, Rasulullah Saw bersabda: “Siapa yang melakukan puasa Ramadan lantas ia ikutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun penuh,” (HR. Muslim, No. 1164).

Imam Ibrahim Al-Baijuri rahimahullah memberikan alasan mengapa puasa enam hari pada bulan Syawal mendapatkan pahala puasa setahun, “Karena puasa satu bulan Ramadan sama dengan berpuasa selama sepuluh bulan. Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal, itu sama dengan puasa selama dua bulan. Sehingga totalnya adalah berpuasa selama setahun seperti puasa fardhu.

Imam Ibrahim Al-Baijuri juga menyebutkan, “Yang lebih afdhal, puasa Syawal dilakukan muttashil atau langsung setelah sehari setelah salat Idul Fitri, yaitu pada tanggal 2 Syawal. Puasa tersebut juga afdhalnya dilakukan mutatabi’ah, yaitu berturut-turut.

Walaupun jika puasa tersebut dilakukan tidak dari 2 Syawal, dan tidak dilakukan secara berturut-turut, orang yang melaksanakan puasa Syawal juga tetap mendapatkan ganjaran puasa setahun.

Selain itu, bagi mereka yang tidak melaksanakan puasa Ramadan, misalnya karena sakit, tetapi melaksanakan puasa Syawal, maka orang tersebut juga tetap mendapat ganjaran berpuasa selama setahun. Hal ini dikatakan oleh ulama muta’akhirin atau ulama belakangan.

Imam Ar-Ramli rahimahullah mengatakan, “Mengerjakan puasa Syawal berturut-turut sehari setelah Idul Fitri lebih afdhal dikarenakan dua hal. Pertama, lebih segera dalam melakukan ibadah. Kedua, supaya tidak bertemu dengan halangan yang membuat sulit untuk berpuasa,” Hal yang sama juga dikatakan oleh Imam Asy-Syirbini rahimahullah dalam Mughni Al-Muhtaj.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Baca: 5 Keutamaan Puasa Syawal Menggenapi Puasa di Bulan Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.