5 Keutamaan Puasa Syawal, Menggenapi Puasa di Bulan Ramadan

Reporter

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

TEMPO.CO, JakartaSetelah menjalankan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan yang hukumnya wajib, umat Islam juga disunnahkan untuk berpuasa sunnah di bulan Syawal. Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari dalam bulan Syawal. Tetapi, puasa syawal tidak harus dilakukan secara berturut-turut, selagi masih bulan Syawal maka tidak apa-apa.

Keutamaan Puasa Syawal

Muhammad Abduh Tuasikal dalam bukunya berjudul Puasa Syawal, Qadha, dan Fidyah yang diterbitkan oleh Penerbit Rumaysho pada tahun 2020 menulis setidaknya ada 5 keutamaan melakukan puasa syawal.

1. Menggenapkan Ganjaran Berpuasa Setahun Penuh

Dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh,” (HR. Muslim, no. 1164).

Para ulama mengatakan bahwa berpuasa seperti setahun penuh asalnya karena setiap kebaikan semisal dengan sepuluh kebaikan. Bulan Ramadan (puasa sebulan penuh) sama dengan (berpuasa) selama sepuluh bulan (30 x 10 = 300 hari = 10 bulan) dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan (berpuasa) selama dua bulan (6 x 10 = 60 hari = 2 bulan).

2. Menutup Kekurangan dan Menyempurnakan Ibadah Wajib

Yang dimaksudkan disini bahwa puasa Syawal akan menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada puasa wajib di bulan Ramadan sebagaimana shalat sunnah rawatib yang menyempurnakan ibadah wajib. Amalan sunnah seperti puasa Syawal nantinya akan menyempurnakan puasa Ramahan yang seringkali ada kekurangan di sana-sini. Inilah yang dialami setiap orang dalam puasa Ramadan, pasti ada kekurangan yang mesti disempurnakan dengan

3. Tanda Diterimanya Amalan Puasa Ramadan

Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima amalan seorang hamba, maka Dia akan menunjuki pada amalan saleh selanjutnya. Jika Allah menerima amalan puasa Ramadhan, maka Allah akan tunjuki untuk melakukan amalan saleh lainnya, diantaranya puasa enam hari di bulan Syawal.

4. Bentuk Syukur Kepada Allah

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menjelaskan, “Setiap nikmat Allah berupa nikmat agama maupun nikmat dunia pada seorang hamba, semua itu patutlah disyukuri. Kemudian taufik untuk bersyukur tersebut juga adalah suatu nikmat yang juga patut disyukuri dengan bentuk syukur yang kedua. Kemudian taufik dari bentuk syukur yang kedua adalah suatu nikmat yang juga patut disyukuri dengan syukur lainnya. Jadi, rasa syukur akan ada terus sehingga seorang hamba merasa tidak mampu untuk mensyukuri setiap nikmat. Ingatlah, syukur yang sebenarnya adalah apabila seseorang mengetahui bahwa dirinya tidak mampu untuk bersyukur (secara sempurna),”

5. Menandakan Ibadah Terus Menerus

Amalan yang seseorang lakukan di bulan Ramadan tidaklah berhenti setelah Ramadan itu berakhir. Amalan tersebut seharusnya berlangsung terus selama seorang hamba masih hidup.

NAUFAL RIDHWAN ALY 

Baca: Hukum dan Keutamaan Puasa Syawal Seperti Ibadah Puasa Terus Menerus

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.