Antusiasme Takbiran Warga Yogyakarta Setelah 2 Tahun Pandemi

Warga Yogyakarta antusias menggelar takbiran menjelang hari raya Idul Fitri Ahad petang, 1 Mei 2022. Tempo/Pribadi Wicaksono
Warga Yogyakarta antusias menggelar takbiran menjelang hari raya Idul Fitri Ahad petang, 1 Mei 2022. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Suasana malam takbiran menjelang perayaan Idul Fitri di Yogyakarta tampak meriah, Ahad petang, 1 Mei 2022. Warga antusias menggelar takbiran mulai dari sekedar keliling kampung hingga jalan raya.

Dari pantauan Tempo, jalan-jalan besar seperti Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan RE Martadinata, Jalan Wates, Jalan Sugeng Jeroni, Jalan Pojong Beteng hingga Jalan Kusumanegara dan sekitarnya dipadati masyarakat yang menggelar takbiran. Para personil Kepolisian Resor Kota Yogyakarta cukup sigap mengawal para peserta takbiran di jalan raya ini, khususnya ketika mereka melintasi persimpangan lampu merah.

Peserta takbiran ini tak hanya mengarak obor namun juga membuat berbagai kreasi tangan berukuran raksasa untuk ikut diarak. Hampir semua peserta takbiran itu menyertakan atraksi drum band untuk memeriahkan suasana. Sebagian lagi memainkan atraksi bendera yang diikuti mulai dari kalangan anak anak hingga orang dewasa.

Adapun di dalam perkampungan juga riuh dengan peserta takbiran. Misalnya di kampung-kampung Wirobrajan, Patangpuluhan, Pakuncen hingga Bugisan.

Geliat takbiran kali pertama di Yogya pasca dua tahun pandemi Covid-19 ini membuat warga benar-benar lega bisa merayakannya. "Kalau Lebaran dua tahun sebelumnya kan tak bisa seperti sekarang, karena yang tertular Covid-19 masih banyak," ujar Bagus Saryanto, 42 tahun, warga Wirobrajan di sela mengawal takbiran kampungnya.

Menurut Bagus, baru kali ini warga bisa lega karena selain pemerintah memperbolehkan mudik dan situasi Covid-19 di Yogya juga melandai. "Yang penting saat takbiran juga tetap pakai masker," ujarnya.

Situasi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta memang saat Ramadan ini terus melandai meskipun tetap ada tambahan kasus baru setiap harinya. Namun jumlahnya kini tak pernah lebih lagi dari 10 kasus baru, berbeda jauh dengan akhir Februari silam yang sehari nyaris 3 ribu kasus.

"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY hari ini sebanyak delapan kasus, tambahan kasus meninggal ada satu kasus," kata Kepala Biro Umum, Humas dan Protokoler Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji.

Ditya mengatakan, H-1 Lebaran ini di Yogyakarta positivity rate harian kasus 0,43 persen. "Kasus aktif tersisa 206 kasus," kata dia.

Baca juga: Libur Lebaran, Jalanan Yogyakarta Mulai Padat Merayap

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.