TEMPO.CO, Jakarta - Lion Parcel memprediksi volume pengiriman pada masa Ramadan 2022 meningkat 10 persen lebih. Sebab, dalam dua tahun terakhir, belanja online hingga pengiriman hampers sebagai sarana pelepas rindu meningkat signifikan. Belum lagi, munculnya bisnis rumahan yang menjadi mata penghasilan baru.
"Kami masih terus melihat adanya tren yang positif bagi permintaan layanan pengiriman yang sebagian besar didominasi oleh para UMKM," kata Chief Marketing Officer Lion Parcel Kenny Kwanto, Jumat, 29 April 2022.
Menurut Kenny, permintaan layanan pengiriman datang dari UMKM di berbagai kota di Indonesia. Jumlah permintaan yang tinggi datang dari UMKM dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
Tahun lalu, kata Kenny, Lion Parcel mencatat kenaikan sebesar 100 persen dalam total pengiriman paket jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020, dengan rata-rata volume pengiriman mencapai 4,5 juta paket per bulan.
Pada 2021, Lion Parcel menambah infrastruktur untuk mengantisipasi lonjakan pengiriman saat Ramadan dan lebaran. Lion Parcel menambah infrastruktur armada transportasi darat sebanyak 25 persen, kurir 20 persen, agen 40 persen hingga hub 50 persen.
Peningkatan infrastruktur dilakukan untuk mendukung kebutuhan wilayah-wilayah yang belum memiliki bandar udara dan pertambahan armada truk bisa membantu meningkatkan efisiensi dan optimasi rute Lion Parcel.
Penambahan kurir, agen dan hub, merupakan upaya untuk mengantisipasi membludaknya paket pengiriman di bulan Ramadan sehingga Lion Parcel dapat memberikan pelayanan yang prima untuk setiap pelanggan.
Selain Lion Parcel, SiCepat Ekspres mengalami lonjakan pengiriman paket hingga 41,13 persen selama Ramaadan dibandingkan tahun 2021 lalu.