Cerita Tenaga Kesehatan di Abu Dhabi Jalani Puasa Ramadan

Reporter

Hayan Fayez Abdulaziz, tenaga kesehatan yang bekerja di sebuah fasilitas perawatan pasien Covid-19 di Abu Dhabi. Sumber: Supplied/khaleejtimes.com
Hayan Fayez Abdulaziz, tenaga kesehatan yang bekerja di sebuah fasilitas perawatan pasien Covid-19 di Abu Dhabi. Sumber: Supplied/khaleejtimes.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang tenaga kesehatan di Abu Dhabi Hayan Fayez Abdulaziz menceritakan pengalaman bertugas merawat pasien dalam kondisi sedang berpuasa ramadan. Tak jarang, Abdulaziz pun harus berbuka puasa di tempat kerja.    

Abdulaziz meyakinkan, semua itu dijalani dengan hati gembira karena dia mencintai pekerjaannya tersebut.

Abdulaziz adalah warga Palestina yang bekerja di fasilitas kesehatan yang merawat pasien Covid-19 di  Abu Dhabi. Dia juga seorang muslim yang taat dan sangat menghargai bulan ramadan sebagai momen untuk meningkatkan sisi spiritualitas.   

Ramadan adalah sebuah bulan ketaatan dan toleransi. Pada bulan ini, kita menyembah Allah SWT, aktivitas keluarga berkumpul meningkat sehingga ikatan keluarga menguat, terlebih ini juga periode keberkahan,” kata Abdulaziz.

Abdulaziz menjelaskan salah satu hal yang bisa dipelajari saat ramadan adalah kesabaran. Sebab puasa mengajarkan bagaimana mengatur kapan bekerja dan salat. Ramadan adalah waktunya mendapat hadiah besar dari Allah sehingga setiap orang harus bisa memastikan menyusun waktu agar bisa beribadah dan menahan hawa nafsu.     

“Bagi saya, kerja itu bagian dari ibadah, khususnya ketika kita bekerja di sektor yang sangat penting, di mana Anda melayani orang-orang dan membuat mereka gembira,” kata Abdulaziz.

    

Menurut Abdulaziz, tempatnya bekerja mengizinkannya menjalankan solat lima waktu sehari tepat waktu selama jam kerja. Ketika dia pulang ke rumah pada malam hari, dia melaksanakan solat tahajud, membaca al-Quran dan berdoa.

   

Tak lupa, Abdulaziz pun memperbanyak sedekah selama bulan ramadan. Abdulaziz menjelaskan ritme kerjanya telah membuatnya susah buka puasa di rumah. Sebab saat dia bekerja pada shift siang hingga sore, maka dia harus berbuka puasa di sela-sela jam kerja.

  

Sumber: khaleejtimes.com

Baca juga: Kisah Mualaf di Inggris Jalani Ramadan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.