Es Kolding, Hidangan Menyegarkan Saat Buka Puasa

Reporter

Editor

Bram Setiawan

Es kolding salah satu takjil yang diminati pengunjung di Pasar Cendana, Desa Suka Maju, Tambusai, Rokan Hulu, Riau. TEMPO/Kakak Indra Purnama
Es kolding salah satu takjil yang diminati pengunjung di Pasar Cendana, Desa Suka Maju, Tambusai, Rokan Hulu, Riau. TEMPO/Kakak Indra Purnama

TEMPO.CO, Jakarta - Rasa manis terasa di mulut, bukan hanya gula melainkan tapai yang memberi aroma es kolding. Es kolding tak hanya menyegarkan, tapi juga memberi banyak sensasi rasa di mulut, karena berbagai campuran isinya. Es kolding termasuk minuman menyegarkan untuk berbuka puasa.

Revida, 50 tahun, selalu menjajakan es kolding di Pasar Cendana, Desa Suka Maju, Tambusai, Rokan Hulu, Riau. Sudah hampir sepuluh tahun, Revida berjualan es kolding setiap Ramadan. “Dulu sempat berjualan aneka kuliner di hari-hari biasanya, seperti sate padang, rendang, ikan bakar,” kata Revida, Minggu 24 April 2022.

Es kolding

Faktor usia membuatnya tak melanjutkan berjualan makanan. Sekarang, ia hanya berfokus berjualan es kolding saat Ramadan. Es kolding berisi campuran gula merah, susu, santan, roti tawar, pisang, tapai, agar-agar, kolang-kaling.

Air gula yang sudah tercampur disiapkan terpisah. Adapun roti, agar-agar, pisang, kolang-kaling, tapai sudah disiapkan dalam gelas plastik. Saat ada pembeli, kemudian susu, air gula, dituangkan bercampur keseluruhan isian itu.

Revida pedagang es kolding di Pasar Cendana, Desa Suka Maju, Tambusai, Rokan Hulu, Riau, sedang menyiapkan dagangannya, Kamis, 28 April 2022. TEMPO/Kakak Indra Purnama

Rasa es kolding dagangan Revida terasa manis yang agak gurih. Sensasi rasanya makin kuat karena campuran tapai. Sensasi rasa es kolding dianggap lebih sedap karena campuran tapai dibanding ketan.

“Warna merah es kolding timbul dari agar-agar yang ada di dalamnya,” ucapnya.

Es kolding selalu ludes terjual selama Ramadan. Harganya pun enteng di kantong, cukup merogoh kocek Rp5 ribu sudah bisa menikmati es kolding.

Selama Ramadan, biasanya Pasar Cendana makin ramai pukul 17.30, satu jam sebelum waktu berbuka puasa di Riau.  Desa Suka Maju merupakan wilayah warga transmigran. Ada banyak suku di desa itu, Jawa, Sunda, Mandailing. Keberagaman warga Desa Suka Maju juga mempengaruhi kuliner atau takjil yang dijual di pasar itu.

Ramadan tahun ini ketika kasus Covid-19 melandai, suasana pasar lebih ramai dibandingkan pada 2021 saat merebak varian Delta. Tak hanya pengunjung yang ramai, jumlah pedagang pun meningkat. "Pandemi Covid-19 tahun lalu merosot, pendapatan berkurang. Tahun ini mulai meningkat lagi," kata Revida, pedagang es kolding.

KAKAK INDRA PURNAMA

Baca: 3 Resep Es Buah Segar yang Cocok untuk Berbuka Puasa, Mudah dan Cepat Dibuatnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.