Kiat Kelola THR Agar Tak Bangkrut, dari Budget Hampers hingga Alokasi Investasi

Reporter

Ilustrasi Tunjangan Hari Raya (THR). Foto : humasprovkaltara
Ilustrasi Tunjangan Hari Raya (THR). Foto : humasprovkaltara

TEMPO.CO, Jakarta - Tunjangan hari raya atau THR bagi aparatur sipil negara atau ASN, pensiunan mulai cair H-10 Idul Fitri. Sedangkan THR untuk buruh dan pekerja swasta wajib dibayarkan minimal tujuh hari atau sepekan sebelum lebaran.

Dengan cairnya THR sebagian masyarakat, Executive Vice President Wealth Management Head OCBC NISP Juky Mariska memberikan kiat mengatur keuangan agar tidak bangkrut. Apalagi, saat Ramadan terkadang pengeluaran yang seharusnya tidak ada menjadi ada. Contohnya membeli hampers untuk keluarga saat mudik.

"Kalau Anda tidak bisa mengatur pengeluaran tersebut, keuangan Anda bisa menjadi tidak sehat. Apalagi ketika kamu mendapatkan THR, dan semua THR Anda dipakai untuk belanja buat lebaran tanpa menyisihkannya buat investasi," kata Juky dalam keterangan pers, Selasa, 26 April 2022.

Juky menyarankan THR diatur agar Anda bisa menyisihkannya untuk investasi. Berikut tiga tips mengelola keuangan darinya.

1. Bikin Budgeting

Agar tidak boros, Anda harus selalu membuat budgeting. Anda bisa membuat budgeting yang berisi berapa persen yang harus Anda keluarkan. Misalnya ketika mendapatkan gaji, Anda bisa mengeluarkan 20 persen dari gaji untuk investasi, 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk keinginan seperti self reward, buka puasa bersama.

Anda juga bisa menerapkan hal yang sama ketika mendapatkan THR. Misalnya dari THR, Anda mengeluarkan 20 persen untuk investasi, 20 persen untuk keluarga, 30 persen untuk kebutuhan lebaran, 10 persen untuk dana darurat, dan 20 persen untuk sedekah.

"Dengan budgeting seperti itu, Anda jadi bisa mengatur keuangan Anda deh dan nggak jadi bangkrut," kata Juky.

2. Budget untuk Hampers

Bulan Ramadan memang tidak bisa lepas dari hampers. Jika ingin membeli hampers untuk orang terkasih, Anda harus sesuaikan dengan budget dan jangan sampai membeli hampers di atas budget. Sebab, itu bisa jadi pemborosan. Apalagi jika Anda harus membeli banyak hampers. Hal itu akan semakin menyulitkan Anda untuk mengatur keuangan ke depannya. Anda pun bisa kesulitan menyisihkan untuk keperluan lain karena habis untuk membeli hampers. 

3. Mulai Investasi 

THR itu bukan rezeki nomplok yang tiba-tiba dateng. Walaupun mendapatkan THR untuk merayakan Lebaran, Anda juga harus bisa mengatur THR Anda dan menyisihkannya untuk investasi. 

Kalau masih takut untuk investasi di saham yang resikonya besar, Anda bisa mulai investasi di reksadana, yang resikonya tergolong kecil. Dengan begitu, THR yang Anda dapat enggak langsung habis. Selain itu, Anda bisa mulai investasi.

Juky menyarankan untuk menggunakan prinsip The 50/30/20 Budget Rule. Dengan aturan ini,  50 persen dialokasikan untuk pengeluaran penting dan rutin kamu, 30 persen untuk keinginan tersier, dan 20 persen untuk investasi.

Menurut dia, yang penting saat berinvestasi adalah profil resiko. Investasi dengan resiko tinggi, tentu bisa mendapat imbalan tinggi. Selain itu, Juky menyarankan investasi harus terdiversifikasi seperti reksadana, bancassurance, SBN Retail, emas, dan obligasi.