Cerita Pilot yang Sulit Jalani Puasa Ramadan Saat Bertugas

Reporter

Ilustrasi pilot. Shutterstock
Ilustrasi pilot. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Muslim di seluruh dunia akan berpuasa di bulan ramadan. Namun ada sejumlah tenaga profesional yang bisa berisiko jika mereka bekerja dalam kondisi berpuasa.

Ameen Ali, pilot dari sebuah maskapai di Dubai berbagi cerita mengenai hal ini. Jauh sebelum masuk bulan suci ramadan, dia sudah mencoba menerbangkan pesawat dalam kondisi berpuasa.

“Namun saya menyadari dengan cepat, kondisi ini sangat menantang (puasa sambil menerbangkan pesawat). Saya tidak bisa bekerja secara 100 persen sehingga saya terpaksa membatalkan puasa,” kata Ali.

Ilustrasi pilot. Shutterstock

Seorang pilot bertanggung jawab atas nyawa ratusan para penumpangnya. Dengan begitu, mereka yang bekerja sebagai pilot seperti Ali, tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun yang bisa mengganggu konsentrasi mereka.

“Selama Ramadan, saya hanya berpuasa pada hari-hari saat saya tidak bekerja. Lalu utang puasa, di bayar ketika saya libur di luar waktu ramadan. Biasanya, saya mencoba mengambil cuti pada 10 hari terakhir ramadan, tetapi tahun ini rasanya itu sulit,” kata Ali.

    

Ali pun menjelaskan, bagaimana pilot menginformasikan pada para penumpang soal waktu berpuasa. Menurut Ali, pilot memiliki aplikasi yang memungkinkan mereka bisa menempatkan koordinat-koordinat dengan tepat sehingga dari situ, akan diketahui kapan waktu salat.

“Dari aplikasi itu, kami pun bisa menginformasikan pada para penumpang muslim kapan mereka bisa berbuka puasa atau sahur dan kapan masuknya waktu berpuasa. Meskipun saya sedang tidak berpuasa, namun senang juga bisa membantu yang lain,” kata Ali.  

Ali yang lahir dan besar di Uni Emirat Arab, menyebut ramadan adalah bulan yang sangat spesial. Ramadan baginya adalah kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

“Saya menikmati momen berbuka puasa dan sahur bersama keluarga. Itu adalah hal kecil yang membawa kebahagiaan,” kata Ali, yang selalu menghabiskan ramadan di Uni Emirat Arab karena terasa damai, adanya salat malam berjamaah (tahajud) dan pergerakan masyarakat terasa melambat.

       

Sumber: khaleejtimes.com

Baca juga: Media China Identifikasi Pilot Pesawat Nahas China Eastern Airlines, Siapa Dia?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.