Berkunjung ke Banten Cobalah Kue Takjil Cecuer, Jojorong hingga Ketan Bintul

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kue jojorong khas Pandeglang, Banten. Kue basah dengan rasa dominan manis, agak gurih, dengan aroma pandan. TEMPO/Bram Setiawan
Kue jojorong khas Pandeglang, Banten. Kue basah dengan rasa dominan manis, agak gurih, dengan aroma pandan. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Banten -Ketika bulan Ramadan tiba, setiap daerah di Indonesia mempunyai hidangan khasnya masing-masing, yang berupa kue atau kudapan biasa dan juga kudapan spesial seperti takjil.

Uniknya, kuliner ini hanya dijumpai ketika bulan Ramadan saja yang disantap saat waktu berbuka puasa sebagai takjil. Tak terkecuali di Banten, daerah yang satu ini juga dikenal akan sajian takjilnya yang khas dan hanya ada saat bulan Ramadan saja. Berikut adalah lima takjil Ramadan khas Banten.

  • Cecuer

Makanan pertama yang hanya dijumpai saat bulan Ramadan saja di Banten adalah cecuer. Dikutip elibrary.unikom.ac.id, kudapan khas Serang ini terbuat dari tepung beras atau beras yang ditumbuk. Kue cecuer memiliki wangi yang khas dan warna hijau yang berasal dari daun pandan. Cecuer disajikan bersama parutan kelapa atau ampas kelapa dan ditabur dengan garam secukupnya.

  • Jojorong

Kue jojorong merupakan kudapan khas Banteng yang bebahan dasar tepung beras, santan, dan gula merah. Mengutip dari disbudpar.pandeglangkab.go.id, dalam pembuatannya, kue ini juga menggunakan daun pandan untuk menambah aroma wangi kue jojorong. Kue jojoeong memiliki keunikan dalam penyajiannya yaitu dengan menggunakan mangkuk persegi dari daun pisang. Kue jojorong mudah dijumpai saat bulan Ramadan, khususnya di pasar tradisional atau pasar Ramadan di Banten.

  • Balok menes

Melansir dari repository.uinbanten.ac.id, balok menes adalah makanan khas Banten yang berbahan dasar singkong yang ditumbuk halus. Dalam penyajiannya, adonan singkong yang sudah dihaluskan disajikan langsung dengan serundeng kelapa dan bawang goreng. Balok menes mempunyai rasa khas seperti getuk tetapi dengan ciri khas singkong lebih pulen dan lembut yang berbeda.

  • Apem gula aren (apem cimanuk)

Apem gula aren menjadi takjil khas Banten berikutnya yang patut dicoba. Apem gula merah berbahan tepung beras. Apem gula aren disantap dengan dicocol bersama gula merah atau gula aren yang sudah dicairkan.

  • Ketan Bintul

Berbahan dasar beras ketan, ketan bintul menjadi takjil khas Banten berikutnya yang wajib dicoba. Melansir dari elibrary.unikom.ac.id, ketan bintul merupakan kudapan tradional Banten yang mempunyai teksur pulen dan lembut dengan rasa yang gurih. Untuk menyantapnya, ketan bintul disajikan menggunakan daun pisang bersama dengan empal daging dengan taburan parutan kelapa srundeng.

NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Takjil dan Menu Buka Puasa Khas Banyuwangi: Jenang Bedil, Buah Krai, dan...