Kemenhub: 1,4 Juta Orang Berminat Mudik Lebaran Gunakan Transportasi Laut

Sejumlah pemudik dengan tujuan Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung berjalan menuju kapal laut KM Srikandi Line di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 30 Mei 2019. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sejumlah pemudik dengan tujuan Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung berjalan menuju kapal laut KM Srikandi Line di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 30 Mei 2019. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta -Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi pergerakan masyarakat yang ingin melakukan Mudik Lebaran 2022, totalnya kurang lebih 85 juta jiwa. Namun, hanya dua persen dari 85 juta yang berminat menggunakan moda transportasi laut.

“Kementerian Perhubungan melalui Badan Litbang bekerja sama dengan Kompas melakukan survei beberapa kali dan survei terakhir yang paling valid. Kurang lebih 1,4 juta jiwa. Nah, kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan semua UPT di bawah kita itu pada 12 April 2022,” kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt Mugen Sartoto dalam diskusi bersama media di Jakarta Pusat, Senin, 25 April 2022.

Ia mengatakan pada 17 April 2022, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mulai membuka posko. “Posko ini merupakan pos koordinasi yang digunakan untuk berkomunikasi antara stakeholder di pelabuhan. Penyelenggara pelabuhan, TNI-Polri, kesehatan, para operator itu melakukan koordinasi menggunakan forum posko tersebut,” katanya.

Melihat hasil survei tersebut, Capt Mugen mengimbau masyarakat untuk mudik lebih awal. Tujuannya, agar penyelenggaraan mudik lebaran tahun ini nyaman dan aman.

“Tolong masyarakat mudik lebih awal. Sebab, kalau menunggu di tanggal 28, 29, saya khawatir masyarakat kurang nyaman. Macet, untel-untelan, dan kami sendiri sebagai penyelenggara pemerintahan, ya meskipun kita semua sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi, tetapi alangkah baiknya kalau ini bisa kita kondisikan lebih awal,” katanya.

Capt Mugen mengatakan bahwa pihaknya telah menyiap-siagakan beberapa kapal Negara seperti kapal navigasi di beberapa pangkalan dan kapal KPLP. “Kapal navigasi kita siapkan, kapalnya KPLP juga sudah siapkan. Kapal KPLP itu ada enam, kapal kelas satu dan tujuh, serta kapal kelas dua yang sudah disiapkan,” ucapnya.

Untuk kapal navigasi ada 26 unit dan kapal KPLP ada 13 unit. “Kita juga punya 111 rute kapal perintis yang kita bisa gunakan secara situasional dengan cara reroute atau mengubah jalur. Jadi, ada beberapa pelabuhan yang mungkin di lompati yang sepi-sepi karena ada jalur yang tidak terlalu ramai secara kultural, secara agama mereka tidak banyak merayakan Idul Fitri,” katanya.

Ia mengatakan di daerah Timur ada beberapa jalur yang bisa di reroute dan sudah siapkan trayek, terutama yang melayani di Jawa Timur dan Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan.

“Itu daerah-daerah yang kita prediksi akan mengalami peningkatan lebih tinggi daripada daerah-daerah yang lainnya,” kata Capt Mugen.

Baca Juga: Operasi Ketupat Idul Fitri 2022, Korlantas Polri Pastikan Tidak Ada Tilang