Ramadan, Urolog Sarankan Pasien Ini Minum Seliter Air saat Sahur

Reporter

Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com
Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Urolog di RS Medistra, dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, Sp.U, menyarankan pasiennya untuk memenuhi asupan cairan selama Ramadan. Salah satunya, 1 liter air saat sahur penting walau terkadang ini membuat tak nyaman.

"Kalau saya sarankan pasien saat sahur dan berbuka cukupi kebutuhan hidrasi, misalnya 1,5-2 liter. Saat sahur minum 1 liter saja. Saya tahu pasti tidak enak, terkencing-kencing pas day time," ujarnya.

Menurut lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, menjaga hidrasi tubuh selama berpuasa, yakni dengan minum 1 liter saat sahur dan 1 liter lagi kala berbuka puasa, menjadi salah satu cara agar pasiennya tak terkena infeksi pada saluran kemih.

"Ini salah satu kita menjaga supaya tidak terkena infeksi. Saat berbuka dipenuhi lagi 1 liter sisanya," imbaunya.

Merujuk Mayo Clinic, infeksi saluran kemih (ISK) bisa terjadi di bagian mana pun dari sistem kemih, yakni ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Sebagian besar infeksi melibatkan saluran kemih bagian bawah, kandung kemih, dan uretra. Kondisi ini biasanya terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak di kandung kemih.

Minum banyak cairan, terutama air putih, dapat membantu mengencerkan urine dan memastikan Anda akan buang air kecil lebih sering sehingga memungkinkan bakteri dikeluarkan dari saluran kemih sebelum infeksi dimulai. Di sisi lain, sering berkemih sendiri bisa jadi termasuk penyakit berbeda, misalnya ada masalah pada fungsi kandung kemih, sehingga menyebabkan sering buah air kecil atau disebut overactive bladder (OAB). Adistra mengatakan, kondisi ini paling sering dialami para perempuan dan sebaiknya segera konsultasikan pada dokter.

"Nanti, mengenai masalah sering kencingnya sendiri itu bisa juga penyakit berbeda. Pada wanita, yang sering terjadi overactive bladder. Kalau ada masalah kencing sebaiknya periksakan diri ke urolog, nanti ada terapi khusus," katanya.

Baca juga: Covid-19 sebabkan Infeksi Saluran Kemih? Simak Penjelasannya