TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sejarah Islam, kedudukan Al Aqsa begitu berarti. Inilah kiblat salat pertama bagi umat Rasulullah. Sebelum berhijrah, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya melaksanakan salat dengan menghadap ke arah Al Aqsa.
Tentang keutamaan masjidil haram yang menjadi lokasi kiblat sebelum arah Ka’bah di Mekah itu, Nabi Muhammad SAW bersabda "salat di masjid Haram lebih utama daripada 100 ribu (kali) salat di masjid lainnya.”
Sebelum mengarah ke Ka'bah, Rasullullah menjadikan Masjid Al Aqsa sebagai kiblat untuk menghadap saat salat. Setelah melakukan perjalanan Isra Miraj, barulah Rasulullah diberi wahyu berupa perintah salat lima waktu dan menghadap ke Kabah Mekah. Hal ini sesuai dalam QS Al Baqarah ayat 44. Sejak saat itu Rasulullah mulai menyerukan untuk salat menghadap ke Ka'bah.
Al-Quds merupakan rumah bagi Masjid Al Aqsa. Inilah masjid kedua yang dibangun di bumi, seperti dinyatakan dalam sebuah hadis riwayat Abu Dzar. Sahabat tersebut pernah bertanya kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, masjid apa yang pertama kali dibangun di muka bumi?” Beliau menjawab, “Masjidil Haram.” “Kemudian apa?” tanya Abu Dzar lagi. “Masjid Al Aqsa,” jelas Nabi SAW. “Berapa jarak waktu di antara keduanya?” “Empat puluh tahun.” (HR Bukhari-Muslim).
Sejak dulu hingga kini umat Islam, Kristen, dan Yahudi saling memperebutkan daerah Al Aqsa sebagai situs bersejarah dan tanah suci di Yerusalem.
Perang tersebut menyebabkan Masjid Al Aqsa hancur beberapa kali. Salah satunya pada 1967 ketika Israel menguasai daerah tersebut.
Imad Ad-Din Zengi, seorang anggota dinasti Zengid Turki, memiliki mimbar khusus yang dibangun untuk dipasang di Masjid Al Aqsa. Mimbar ini tidak hanya indah, tetapi dibuat tanpa menggunakan paku atau lem sedikit pun. Masjid Al Aqsa juga pernah hancur karena gempa bumi yang menimpa wilayah Yerusalem pada abad ke-7.
Dan, pada 1969, seorang turis Australia Denis Michael Rohan dengan sengaja membakar mimbar Nuruddin Zanki dan Masjid Qibla.
Masjid berkubah perak ini mengambil luas 4.500 meter persegi dari total luas al-Aqsha, sedangkan kapasitasnya meliputi 5.500 jamaah. Berdekatan dengan itu, ada Masjid Umar dan Mushalla Qadim. Masjid Umar memiliki atap yang bersambung dengan Jami’ Qibli. Adapun Mushalla Qadim terdiri atas dua paviliun yang bisa menampung hingga seribu jemaah.
Sebenarnya ada beberapa masjid di situs yang kita kenal sebagai Masjid Al Aqsa. Publik cenderung mengenal Masjid Al Aqsa sebagai bangunan di sudut paling selatan masjid. Sebenarnya, itu Masjid Qibali. Seluruh kompleks ini dikenal sebagai Masjid Al Aqsa yang diberkati. Hal ini juga disebut sebagai Al-Haram ash-Sharif yang artinya tempat suci.
Meskipun tidak ada catatan akurat tentang siapa dan berapa banyak yang telah dimakamkan di sekitar Al Aqsa, kuburan di Al-Haram as-Sharif adalah tempat peristirahatan bagi banyak nabi dan sahabat Nabi.
Misalnya, Ubadah ibn Samir yang merupakan hakim Islam pertama di Masjid Al Aqsa, dimakamkan di Pemakaman Bab Ar-Rahmah. Ini adalah kuburan ketiga paling terkemuka di dunia Islam, setelah dua kuburan terkenal di Mekah dan Madinah.
Sayangnya, Imad Ad-Din tidak hidup sampai kemenangan Islam, tetapi anak didiknya Salahuddin memenuhi keinginan gurunya, dan setelah membebaskan Yerusalem untuk kedua kalinya dalam sejarah Islam, ia memasang mimbar.
IDRIS BOUFAKAR
Baca: Deretan Fakta Menarik Tentang Masjid Al Aqsa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.