Mengapa Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin Mirip Masjid Agung Demak?

Reporter

Perahu bermesin (kelotok) melintas di sungai kuin berlatar Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis, 9 Mei 2019. Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid bersejarah dan salah satu masjid tertua di Kalsel berbahan kayu ulin yang menjadi salah satu tujuan wisata religi di Kalimantan Selatan. ANTARA
Perahu bermesin (kelotok) melintas di sungai kuin berlatar Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis, 9 Mei 2019. Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid bersejarah dan salah satu masjid tertua di Kalsel berbahan kayu ulin yang menjadi salah satu tujuan wisata religi di Kalimantan Selatan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Apabila membahas masjid tertua dan bersejarah di Kalimantan Selatan, maka Masjid Sultan Suriansyah adalah jawabannya. Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Kuin adalah masjid yang berlokasi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sesuai dengan namanya, masjid ini didirikan saat masa pemerintahan Sultan Suriansyah, raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam. 

Melansir dari seminar.iplbi.or.id, Masjid Sultan Suriansyah merupakan salah satu dari tiga masjid tertua yang ada di Kota Banjarmasin. Lokasi Masjid Sultan Suriansyah berada di tepi Sungai Kuin, tepatnya berada di Jalan Kuin Utara, Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjar Kota, Banjarmasin. Selain mengunjungi masjid, para pengunjung masjid ini juga bisa sekaligus berziarah ke makam Sultan Suriansyah yang letaknya tidak terlalu jauh dari masjid ini.

Masjid ini memiliki desain arsitektur tradisional Banjar, ditandai dengan konstruksi panggung dan beratap tumpang. Bagian mihrab masjid ini mempunyai atap sendiri yang terpisah dari bangunan induk. Meskipun demikian, desain Masjid Sultan Suriansyah sedikit terpengaruh dengan gaya bangunan Masjid Agung Demak.

Hal tersebut tidak bisa terlepas dari faktor sejarah ketika Sultan Surianyah mendirikan masjid ini dengan bantuan Kerajaan Demak. Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 30 x 25 meter persegi.

Desain bangunan Masjid Sultan Suriansyah juga tidak bisa terpisahkan dari elemen-elemen Hindu dan Islam. Pada saat pendirian masjid ini, kala itu masyarakat telah mengalami masa transisi kepercayaan dari agama Hindu ke agama Islam. Masjid ini menjadi simbol masuknya era baru berupa datangnya Islam sebagai bagian dari kehidupan Masyarakat Banjar.

Saat itu, Masjid Sultan Suriansyah merupakan tempat ibadah utama di masa-masa transisi ini. Masjid ini menjadi tonggak perluasan ajaran-ajaran Islam di seluruh kota Banjarmasin sekaligus menjadi awal pergerakan Islam di Kalimantan Selatan.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Cari Menu Takjil Buka Puasa Kuliner Banjar Jangan Lupa Bingka Barandam

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.