Cara Klub Motor UMM Mengisi Kegiatan Ramadan

Sebagian anggota klub motor Muhammadiyah University Rides (MURid) berfoto di depan gedung rektorat UMM sebelum berangkat ke lokasi bakti sosial. Dok. Humas UMM
Sebagian anggota klub motor Muhammadiyah University Rides (MURid) berfoto di depan gedung rektorat UMM sebelum berangkat ke lokasi bakti sosial. Dok. Humas UMM

TEMPO.CO, Malang - Mengebut dan ugal-ugalan di jalan kerap dilakukan sebagian klub penggemar sepeda motor atau biasa disebut klub motor. Selain membuat pengguna jalan gusar, tak jarang aksi mereka berbuah kecelakaan.  

Tentu saja tidak semua klub motor begitu seperti dicontohkan Muhammadiyah University Rider (MURid), klub motor yang ada di Universitas Muhammadiyah Malang. Klub ini dibentuk pada 2017 dan dikoordinir Zakariya Achmat sejak berdiri sampai sekarang. 

Zakariya mengatakan nama MURid jadi pengingat bagi mereka untuk terus menjadi murid yang harus terus belajar. Tidak cuma dalam arti dan konteks formal, tapi juga dalam pengertian luas untuk selalu belajar supaya bisa jadi manusia yang sebaik-baiknya dan berguna bagi manusia dan alam. 

Keanggotaan MURid berunsurkan dosen dan karyawan UMM. Klub motor ini membebaskan anggotanya memakai merek sepeda motor apa pun. Tiada pula keharusan menggunakan sepeda motor dengan cubical centimeter alias CC (sentimeter kubik) tertentu. CC adalah volume ruang silinder suatu mesin. 

“Semua berawal dari kesamaan hobi kami yang suka touring. Lalu kami mengajak beberapa kalangan di UMM untuk bersama ­touring sambil bersilaturahmi dengan anggota, alumni, dan masyarakat lewat kegiatan sosial kemasyarakatan. Jadi ini bukan klub motor untuk balap-balapan atau sok-sokan di jalan,” kata Zakariya, Senin, 18 April 2022. 

Klub motor mereka justru ingin mematahkan stigma buruk yang acap melekat pada klub motor. Zakariya dan kawan-kawan biasa melakukan perjalanan jauh dengan santai dan tetap mematuhi peraturan lalu lintas, bahkan setiap tahun mengadakan kegiatan bakti sosial, terutama di bulan Ramadan. 

Zakariya mencontohkan, pada 2017 MURid mengadakan bakti sosial bersama pihak UMM dengan cara, antara lain menyumbang sejumlah media pembelajaran bagi Taman Pendidikan al-Qur’an di wilayah Malang Selatan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan bakti sosial Safari Ramadan UMM di tahun itu. 

Khusus Ramadan, mereka punya program Ramadan on the Street (ROSid). Ramadan tahun ini mereka menggelar bakti sosial di tiga kecamatan di Kabupaten Malang, yakni Tajinan, Wagir, dan Donomulyo. Kegiatannya antara lain mengecat musala, membersihkan tempat kelompok belajar dan taman kanak-kanak.

“Hampir di setiap terjadi bencana alam di sekitar wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu) kami selalu turun untuk peduli dan membantu. Kalau di bulan Ramadan ini, ROSid kami berbagi ke musala dan sekolah,” ujar Zakariya, dosen psikologi sekaligus Kepala Bagian Kepegawaian UMM.

Bendahara MURid Yunan Syaifullah mengatakan dana kegiatan bakti sosial bersumber dari iuran sukarela anggota dan bantuan donatur. Bantuan donatur malah melebihi kebutuhan anggaran mereka. Salah satu donatur yang membantu ialah perusahaan cat PT Indana Paint. 

Yunan menyebutkan kegiatan bakti sosial Ramadan tahun ini diawali dengan kerja bakti membersihkan dan mengecat musala Mujahidin di RT 30 RW 06 Dusun Sukodadi, Desa Sumbersuko, Kecamatan Tajinan, Ahad, 10 April 2022. Kegiatan ini melibatkan Ketua RT Juwari, takmir musala Samuri, Ketua Karang Taruna M. Habibi serta beberapa warga. 

Samuri mengaku sangat senang musala di kampungnya dibersihkan dan dicat. Sebab sudah lama bangunan musala berlumut tapi tidak dibersihkan gara-gara tidak ada anggaran untuk beli cat. 

Dari Sumbersuko, mereka berpindah ke Donomulyo dan Wagir, Jumat, 15 April 2022. Lokasi dua kecamatan sangat berjauhan. Di dua kecamatan ini mereka menyalurkan bantuan cat dan sejumlah bahan bangunan dari PT Indana Paint ke sejumlah TK dan kelompok belajar.

Penyerahan bantuan produk cat PT Indana Paint dan sejumlah bahan bangunan oleh anggota Muhammadiyah University Rides kepada TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Dok. Humas UMM

Bantuan pertama disalurkan kepada TK ‘Aisyiyah Bustanul Atfhal 19, Jalan Yogyakarta RT 4 RW 4 Donomulyo. Selepas salat Jumat, rombongan langsung menuju Kelompok Belajar ‘Aisyiyah 6 di Dusun Glagahpombo, Desa Sumbersuko, Wagir. Pemberian sumbangan berakhir hingga jelang magrib di Kelompok Belajar ‘Aisyiyah 14 di Rakesan RT 18 RW 3 Desa Gondowangi, Wagir. 

Koordinator Lapangan Bakti Sosial MURid Eka Kadharpa berharap kegiatan bakti sosial yang mereka lakukan bisa menginspirasi klub motor lainnya supaya klub motor tak hanya dikenal suka bikin masalah tapi sebaliknya bisa lebih dikenal sebagai komunitas berguna bagi masyarakat dan bangsa.

Baca juga: Komunitas Moge Yogyakarta Siapkan Jogja Bike Rendesvouz Setelah 6 Tahun Vakum

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.