Begini Seluk Beluk Percetakan Al Quran di Indonesia

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Pekerja mengganti plat lembar Al-Quran dipercetakan jalan Panggung, Surabaya, Rabu (27/7). Menjelang bulan suci Ramadhan sejumlah percetakan Al-Quran mengalami lonjakan produksi akibat tingginya pesanan dari sejumlah kota di Jawa Timur, Kalimantan, serta Malaysia dan Singapura. TEMPO/Fully Syafi
Pekerja mengganti plat lembar Al-Quran dipercetakan jalan Panggung, Surabaya, Rabu (27/7). Menjelang bulan suci Ramadhan sejumlah percetakan Al-Quran mengalami lonjakan produksi akibat tingginya pesanan dari sejumlah kota di Jawa Timur, Kalimantan, serta Malaysia dan Singapura. TEMPO/Fully Syafi

 "Revitalisasi ini bukan sekedar keinginan untuk membangun Unit Percetakan Al Qur’an berkelas dunia, akan tetapi sebuah prioritas demi memenuhi kebutuhan dasar umat Islam yang harus segera direalisasikan," kata Zainut.

Selain menjadi Unit Percetakan Al Quran Wamenag juga mendorong UPQ menjadi destinasi wisata religi, pusat penerbitan dan percetakan buku-buku keislaman yang moderat dan pusat edukasi ilmu-ilmu Al Quran.

Sebelumnya Kunjungan Menteri Agama Yaqut Cholil Kantor Percetakan Al Qur'an terbesar di dunia, Mujamma' King Fadh (Mujamma' al-MÄlik Fahd lit ThibÄ'ati al-Mushaf asy-Syara)‎ di Madinah, Arab Saudi.

Upaya menjalin kerja sama dalam percetakan Al-Qur'an yang sebelumnya dibahas dengan Menteri Urusan Islam Arab Saudi Syekh Abdullatif bin Abdulaziz.

Pekerja percetakan Al Quran dengan mesin cetak huruf braille yang sudah ada sejak jaman Belanda. TEMPO/Prima Mulia

Kehadiran Menag disambut Sekretaris Jenderal Mujamma' King Fahd, Talal bin Razin Al-Rehil beserta jajarannya. Hadir juga, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto, Sekjen Kemenag Nizar, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Staf Khusus Menag, dan Sesmen.

Yaqut mengatakan, kerja sama penyediaan Al-Qur'an dengan pemerintah Saudi bisa segera terwujud, pembahasan awal sudah dibicarakan dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan.

Kerja sama percetakan Al Quran ini, selanjutnya, akan menjadi bagian dari rencana pembangunan Islamic Center di Indonesia.

"Umat muslim Indonesia masih kekurangan mushaf Al Quran. Jumlah penduduk muslim Indonesia kurang lebih 215 juta, kami baru mampu menyediakan 200 ribu pertahun," ujar Gus Yaqut, di Madinah, 2021 lalu.

Yaqut mengatakan, kerja sama pencetakan Al Quran ini penting untuk menyediakan cetakan Al Quran di Indonesia dengan kuantitas yang cukup dan kualitas baik.

IDRIS BOUFAKAR
Baca juga: Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasonal di Masjid Jakarta Islamic Centre

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.