Saran Puasa Ramadan buat Penderita Hipertensi

Reporter

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dan pembuluh darah Dr. Aron Husink Sp.Jp, FIHA melalui akun Youtube Mayapada Hospital membagikan informasi mengenai serba-serbi berpuasa Ramadan bagi para penderita hipertensi. Banyak penelitian mengenai efek puasa terhadap tekanan darah tinggi dan ditemukan puasa memiliki efek yang baik ke tekanan darah, yaitu justru turun.

Puasa membuat lemak dan gula darah turun serta hormon insulin dalam darah lebih rendah setiap hari. Ini berkontribusi pada efek pembuluh darah yang lebih bagus dan lentur. Tetapi, hal ini tidak terlihat langsung. Perubahan darah tinggi dari gaya hidup akan terasa lebih lama efeknya.

Pandemi Covid-19 musuh utamanya adalah virus, maka cara paling ampuh selain pencegahan yaitu menjaga imunitas. Kandungan lemak dan vitamin sangat dibutuhkan pada tubuh, berolahraga ringan 150 menit dalam satu minggu, serta tidur yang teratur menghindari infeksi Covid-19.

Bagi penderita hipertensi, kasusnya sama saja karena beberapa penelitian menunjukkan penyakit kronis seperti hipertensi jika terkena Covid-19 menjadi lebih parah. Maka, usahakan pola makan rendah garam dan banyak serat untuk memperbaiki fungsi darah dan tensi terkontrol.

Pada dasarnya, kalau ditelaah secara ilmiah, kemungkinan pusing dan rentan marah saat Ramadan itu ada, misal saat sahurnya kurang jadi pasokan gula darah seharian kurang. Namun, pada dasarnya suasana hati itu sifatnya subjektif, terutama pada Ramadan yang tidak hanya menahan lapar dan haus tapi juga amarah. Jadi, kita harus tahu cara menyikapinya sebagai berikut:

-Harus menahan diri agar tidak di posisi mudah emosi, yaitu hindari sumber stres

-Sahur yang banyak agar pasokan energi tetap terjaga.

Obat tekanan darah tinggi yang cukup banyak dikenal dan banyak diakses adalah kaptopril. Tapi dari sisi dosis, lebih baik diminum 3 kali sehari. Jika diminum 2 kali maka tidak optimal. Saat puasa, konsumsi obat terbatas saat sahur dan berbuka. Maka dari itu, cari obat yang diminum 1-2 kali. Banyak obat yang satu jenis tapi berbeda nama dan bekerjanya lebih panjang. Hal ini bisa dikonsultasikan ke dokter yang menangani.

Risiko hipertensi akibat makanan tinggi garam, kegemukan, dan kencing manis juga berhubungan dengan tekanan darah tinggi, jadi hindari itu semua. Berikut yang harus dilakukan untuk memenuhi gizi:

-Usahakan diet, perbanyak makan sayur dan buah.
-Boleh makan daging secukupnya tapi pastikan sudah kenyang terlebih dulu dengan sayur dan buah, jadi makan dagingnya sedikit.

Ada paradigma diet, yaitu fokus pada apa yang harus dimakan tapi tidak pada apa yang jangan dimakan. Ketika hipertensi harus mengonsumsi banyak sayuran, bukan berarti tidak boleh sama sekali makan daging, asalkan secukupnya tidak apa-apa.

Baca juga: Cara Hindari Kulit Kering selama Ramadan