Ngabuburit dan Ibadah di Masjid Agung Jami' Malang, Buka 24 Jam Selama Ramadan

Masjid Agung Jami' Malang, Jawa Timur. TEMPO | Abdi Purmono
Masjid Agung Jami' Malang, Jawa Timur. TEMPO | Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang - Sekitar 30 bocah mengaji di lantai dua Masjid Agung Jami’ Malang, Jawa Timur. Mereka bersemangat mendaras ayat-ayat suci Al Quran hingga suaranya sayup-sayup terdengar oleh jemaah yang salat di lantai satu.

Staf Bidang Kesekretariatan Takmir Masjid Jami’ Malang, Lukman Hakim mengatakan, kegiatan selama Ramadan 1443 Hijriah lebih semarak dibanding dua Ramadan sebelumnya. Jumlah jemaah bertambah dan saf salat kembali rapat. Bahkan lantai satu masjid tersebut penuh oleh jemaah yang melaksanakan salat tarawih perdana pada Sabtu, 2 April 2022.

Pelaksanaan kembali salat tarawih berjemaah merujuk pada instruksi presiden yang kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Wali Kota Malang Nomor 18 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Selama Bulan Ramadan. Namun demikian, setiap orang masuk masjid harus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan membasuh tangan di tempat cuci tangan yang sudah tersedia.

"Saat ini, rata-rata jumlah jemaah mencapai 70 persen dari total kapasitas 300-400 orang di lantai satu," kata Lukman kepada Tempo pada Jumat, 15 April 2022. "Alhamdulillah, sebagian besar jemaah mematuhi protokol kesehatan, meski penerapannya tidak seketat dua tahun sebelumnya."

Masjid Agung Jami' Malang, Jawa Timur. TEMPO | Abdi Purmono

Sehabis salat tarawih, kegiatan berlanjut dengan tadarus Al Quran. Tadarus terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, kelompok pria yang tadarus di dalam masjid. Kedua, kelompok perempuan bertadarus di serambi masjid. Ketiga, tadarus yang disiarkan lewat Radio Madina 99,8 FM milik masjid yang dibangun pada 1890 itu.

Jemaah juga bisa mengikuti rangkaian salat malam atau qiyamul lail pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Siapapun boleh masuk Masjid Agung Jami’ Malang untuk mengikutinya karena masjid berusia 131 tahun ini buka 24 jam selama Ramadan. Takmir masjid juga membagikan buku panduan doa-doa kepada jemaah.

Kegiatan lainnya selama Ramadan, setiap hari ada pengajian 30 menit selepas subuh dengan penceramah berbeda. Sedangkan di luar Ramadan durasi pengajian ini sekitar 30-45 menit dengan penceramah yang sama. Tak hanya pengajian subuh, takmir Masjid Agung Jami’ Malang menggelar kajian jelang berbuka atau KJB selama 30 menit. Pengajian ini disiarkan melalui Radio Madina dengan narasumber yang berganti-ganti.

Masjid Agung Jami' Malang, Jawa Timur. TEMPO | Abdi Purmono

Yayasan Masjid Agung Jami’ Malang juga menyediakan menu berbuka puasa untuk siapa pun yang berada di dalam area masjid. Santapan buka puasa itu biasanya berupa kurma dan air mineral kemasan. Ada pula hidangan buka puasa dari sumbangan donatur maupun penduduk di sekitar masjid yang biasanya berupa nasi kotak.

Lukman melanjutkan, pengurus masjid juga berkoordinasi dengan pengurus gereja Protestan dan katedral Katolik terdekat unntuk persiapan salat Idul Fitri. Menurut dia, kemungkinan besar jemaah salat Idul Fitri tahun ini kembali meluber hingga memenuhi sepanjang Jalan Merdeka Barat di depan masjid hingga sebagian Jalan Jenderal Basuki Rahmat, serta alun-alun. Sementara dalam dua tahun terakhir jemaah salat Idul Fitri dan Idul Adha tidak sampai meluber ke jalan dan alun-alun akibat pandemi Covid-19.

"Kami rutin berkoordinasi dengan pemuka agama lain jika ada kegiatan keagamaan Islam berskala besar seperti salat Idul Fitri dan Idul Adha," kata alumnus Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Malang, ini. "Istilahnya memberitahu mereka jika hari pelaksanaannya bersamaan dengan waktu ibadah mereka. Di sinilah indahnya toleransi."

Susana di dalam Masjid Agung Jami' Malang, Jawa Timur. TEMPO | Abdi Purmono

Sebagian orang yang datang ke Masjid Agung Jami' Malang tak hanya sekadar mampir untuk menunaikan ibadah salat wajib. Mufidz misalkan, pria asal Bojonegoro ini sengaja datang ke masjid tertua di Malang itu untuk wisata religi. "Ini masjid yang usianya sudah ratusan tahun," katanya seraya menikmati suasana masjid yang bersih dan adem. Mufidz juga singgah ke Alun-alun Kota Malang yang letaknya di depan masjid.

Baca juga:
Safari Ramadan UMM Mengisahkan Rumah Sakit Pernah Dianggap Barang Kafir