Cegah Tawuran Berulang, Satpol PP Surabaya Patroli Rutin Setelah Tarawih - Subuh

Reporter

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Chrisijanto. ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Chrisijanto. ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya bersama TNI, Polri dan tokoh masyarakat rutin menggelar patroli pengawasan selama Ramadan. Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan patroli rutin yang dimulai setelah salat tarawih hingga pukul 04.00 itu bertujuan mengantisipasi gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. "Seperti balap liar, tawuran, bermain petasan, atau tindakan kriminal yang lainnya," kata Eddy dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 17 April 2022.

Berdasarkan hasil evaluasi selama dua pekan pelaksanaan ibadah Ramadan, Eddy masih menemukan anak-anak remaja yang beraktivitas pada malam hari. "Rata-rata mereka mengaku sedang menunggu jam 03.00 WIB untuk melakukan ronda sahur," kata dia.

Menurut Eddy kegiatan pada malam hari itu rawan menimbulkan gesekan atau gejolak sosial. Dia mengaku sering mendapat laporan indikasi tawuran. Namun ketika didatangi Satpol PP ke lokasi, remaja-remaja itu sudah bubar. "Kami telah memetakan lokasi dan titik rawan tawuran antar-remaja atau gejolak sosial lainnya," tutur Eddy.

Menurut dia terdapat 35 titik rawan di Surabaya, antara lain di Kecamatan Kenjeran, Semampir, Bulak Banteng, Krembangan, dan Pabean Cantikan. Terhadap titik-titik rawan itu, kata Edy, aparat gabungan tidak boleh lengah. Ia tidak ingin tawuran pada beberapa waktu lalu terulang kembali. "Karena, kemunculan para remaja yang melakukan aktivitas pada malam hari dimulai pada pukul 02.00," kata Eddy.

Meski tegas, aparat tetap melakukan pendekatan secara humanis untuk memberikan edukasi kepada para remaja tersebut. "Namun, juga ada yang kami amankan dan kita panggil orang tuanya untuk membuat surat pernyataan," ujar dia.

Untuk mencegah remaja keluar malam, Eddy  telah membuat surat edaran kepada camat dan lurah agar mereka berpatroli di wilayahnya masing-masing. Dua juga berkomunikasi kepada tokoh masyarakat, ketua RT/RW dan termasuk tokoh agama untuk mencegah kelompok atau anak-anak yang melakukan aktivitas malam yang rawan berakibat tawuran.

Baca Juga: Pemerintah Keluarkan Program Cegah Tawuran