Ahli Gizi Bagikan Tips Makan Sahur yang Sehat agar Tetap Berenergi saat Berpuasa

Reporter

Editor

Mila Novita

Ilustrasi wanita makan. Freepik.com/Senivpetro
Ilustrasi wanita makan. Freepik.com/Senivpetro

TEMPO.CO, Jakarta - Memilih makanan dengan bijak untuk sahur sangat penting agar tetap berenergi selama puasa Ramadan. Sana Motlekar, ahli diet terdaftar di Lagom Nutrition, mengatakan bahwa makanan sehat akan membuat kenyang sampai matahari terbenam. Hindari makanan olahan yang menguras energi serta membuat lapar dan haus.

"Apa yang kita makan untuk sahur membuat kita siap untuk sisa puasa," kata Motlekar kepada Popsugar. "Makanan dengan nutrisi utama biasanya membantu kita merasakan yang terbaik selama periode puasa."

Untuk sahur, Motlekar merekomendasikan makan protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Masing-masing makronutrien ini memiliki manfaat sendiri, dan menggabungkan semuanya dalam satu kali makan membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan membuat kenyang lebih lama. 

Protein
Protein membutuhkan waktu lama untuk dicerna, kata Motlekar, sehingga membantu tetap kenyang sepanjang hari. Dia merekomendasikan makan minimal 15 sampai 20 gram protein saat sahur untuk membuat kenyang dan menjaga massa otot.

Karbohidrat
Motlekar merekomendasikan karbohidrat kompleks seperti oatmeal, quinoa, biji-bijian, dan roti gandum karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna daripada karbohidrat sederhana seperti gula dan roti putih.

"Dengan memilih karbohidrat kompleks yang dicerna dengan lambat pada waktu makan, Anda mendapatkan energi yang lambat dan berkelanjutan daripada aliran cepat glukosa ke dalam aliran darah yang diikuti dengan gangguan," jelas Motlekar.

Lemak
"Lemak membantu menyatukan makanan dengan memperlambat pencernaan dan penyerapan makanan yang kita konsumsi, terutama karbohidrat," kata Motlekar.

Makanan kaya kalium
Hidrasi juga penting selama sahur. Selain minum air putih saat makan, Motlekar menyarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan air dan mineral yang tinggi, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Pisang, alpukat, melon, dan melon sangat direkomendasikan karena mengandung potasium, yang merupakan elektrolit penting yang dibutuhkan untuk mengantarkan air ke sel-sel tubuh.

Motlekar menyarankan membatasi asupan garam saat sahur, karena makanan asin dapat membuat haus selama puasa. Hindari juga karbohidrat olahan dan makanan yang tinggi gula sederhana dan tambahan serta rendah serat, katanya, seperti roti putih, kue kering, dan minuman manis. Ini dapat meningkatkan gula darah tapi turun drastis setelahnya, membuat kekurangan energi selama berpuasa. 

Baca juga: Puasa Ramadan Perhatikan Protein Saat Sahur Dibandingkan Karbohidrat, Mengapa?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.