6.000 Siswa Rohis SMA di Jawa Tengah Ikuti Pesantren Ramadan Virtual

Reporter

Editor

Devy Ernis

Anak-anak mengikuti kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, Rabu 13 April 2022. Program yang sudah dilaksanakan sejak 1995 itu berawal dari keprihatinan pengurus masjid pada minimnya akses pendidikan agama bagi anak jalanan. TEMPO/Subekti.
Anak-anak mengikuti kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, Rabu 13 April 2022. Program yang sudah dilaksanakan sejak 1995 itu berawal dari keprihatinan pengurus masjid pada minimnya akses pendidikan agama bagi anak jalanan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah menggelar pesantren Ramadan virtual bagi para siswa SMA/SMK yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler Kerohanian Islam (Rohis). Giat ini dipusatkan di Masjid Agung Jawa Tengah dan diikuti secara luring terbatas dan daring oleh 6.000 siswa dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

Pesantren virtual diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SMA Jawa Tengah. Untuk tahap pertama, acara ini berlangsung dari 12 – 14 April 2022.

“Saya menilai, kegiatan pesantren Ramadan virtual adalah wadah membangun kedewasaan dan kematangan pemahaman keagamaan, jiwa sosial, dan patriotisme pada siswa. Indonesia yang raya ini harus terus dipastikan berdiri kokoh dengan pondasi Pancasila dan semangat moderatisme,” ujar Kakanwil Kemenag Jawa Tengah Musta’in Ahmad seperti dikutip di laman resmi Kementerian Agama pada Jumat, 15 April 2022.

Musta’in menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh terhadap keberadaan Rohis. “Saya SK-kan keberadaan Rohis di Jawa Tengah. Bisa jadi, inilah keistimawaan Rohis Jawa Tengah yang kami jaga dan kembangkan di tengah berbagai tantangan, misalnya dampak negatif digitalisme, arus informasi, dan budaya instan,” katanya.

Musta’in menambahkan bahwa saat ini kualitas keberagamaan dihadapkan pada tantangan pendangkalan makna. Saat agama tidak dibimbing oleh sistem pewarisan (waratsah), dan lebih berupa pengambilan dari sumber-sumber instan, maka pemahaman atas agama bisa terjerumus pada sikap yang ekstrem.

Merespons tantangan tersebut, Kementerian Agama,kata Musta'in, dalam konteks Pendidikan Agama Islam, selalu berkomitmen meningkatkan kualitas religiositas Islami dan menekankan moderatisme,” katanya.

Ketua MGMP PAI SMA/SMK Hery Nugroho menyampaikan harapannya atas penyelenggaraan acara ini. Kemampuan akademik siswa, kata dia, harus disertai kemampuan dan kesejahteraan batin. Mari, jadikan Pendidikan Agam Islam sebagai koridor dan pendulumnya,” kata Hery.

Hadir dalam pembukaan pesantren virtual, Kepala Bidang PAI Kanwil Kemenag Provinsi Jateng, Kasubag TU Direktorat Pendidikan Agama Islam, Ketua MGMP PAI SMA dan SMK Jawa Tengah, Ketua Pokjawas PAI Jateng, dan Ketua DPW Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII).

Baca jugaBiaya Haji 2022 Naik Jadi Rp 39,8 Juta: Tambahan Biaya Tak Dibebankan ke Jemaah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.