Dapur Umum di Suriah Siapkan Makanan untuk Buka Puasa

Reporter

Anak-anak menyantap makanan saat berbuka puasa bersama di antara reruntuhan bangunan di Atarib, Suriah, 7 Mei 2020. REUTERS/Khalil Ashawi
Anak-anak menyantap makanan saat berbuka puasa bersama di antara reruntuhan bangunan di Atarib, Suriah, 7 Mei 2020. REUTERS/Khalil Ashawi

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah dapur umum di jantung Ibu Kota Damaskus, Suriah, didirikan. Letak dapur umum itu, hanya beberapa meter jaraknya dari Masjid Umayyad yang sangat terkenal di Suriah.

Di dapur umum itu, ada puluhan relawan yang sibuk menyiapkan ribuan makanan untuk berbuka puasa. Para relawan tersebut berasal dari Saeed, yakni sebuah LSM yang fokus mendistribusikan makanan ke masyarakat Suriah yang lapar selama ramadan. Kegiatan ini, sudah dilakukan dalam sepuluh tahun terakhir.

Pekerja masak dari yayasan Adaleh mempersiapkan sejumlah makanan yang akan disantap oleh warga untuk berbuka puasa bersama di dekat rerntuhan gedung-gedung kota Douma yang dikepung pemberontak, di sebelah timur Damaskus, Suriah, 20 Juni, 2017. REUTERS

Sedekah makanan seperti ini adalah hal yang tidak biasa dilakukan oleh warga Suriah sebelum meletupnya perang sipil, yang membuat sebagian besar masyarakat Suriah jatuh miskin hingga butuh bantuan.

“Dapur umum tidak pernah terlihat sebelum meletupnya perang Suriah. Namun kekerasan dan sanksi keuangan telah membuat masyarakat Suriah jatuh miskin dan dalam kondisi amat membutuhkan. Mereka yang bisa mengulurkan bantuan, akan ikut menolong” kata Essam El Habal, pendiri Saeed.

Sebuah laporan PBB yang dipublikasi pada akhir bulan lalu memperlihatkan lebih dari 90 persen populasi di Suriah hidup di bawah garis kemiskinan. Dari 12 juta populasi, lebih dari dua pertiga kondisi persediaan makanan mereka tidak aman. Ada lebih dari 14,6 juta warga Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan.

“Hanya segelintir orang punya cukup akses ke makanan bergizi di Suriah dibanding kondisi mana pun dalam 10 tahun terakhir,” demikian bunyi laporan World Food Programme (WFP) pada 2021  

WFP mengkaitkan kondisi ini dengan kehancuran ekonomi yang merampas banyak mata pencarian dan pendapatan yang cukup. Saat yang sama, harga-harga bahan makanan terus melonjak.

    

Sumber: thenationalnews.com

Baca juga: Kisah Perawat di Uni Emirat Arab, Tulus Merawat Pasien Walau Puasa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.