Ramadan, Akulaku Yakin Paylater Tumbuh 30 Persen

Reporter

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Akulaku Finance Indonesia optimistis kinerja penyaluran pembiayaan pada awal kuartal II 2021 melejit signifikan, terdorong permintaan selama Ramadan.

Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga membenarkan Ramadan selalu membawa tren kenaikan permintaan pembiayaan, terutama masa-masa sebelum dan jelang lebaran nanti.

"Adanya kenaikan penggunaan akses pembiayaan dan paylater ini terutama karena peningkatan belanja, yang dipicu pula oleh kebutuhan Ramadan, dan persiapan mudik lebaran, termasuk soal belanja oleh-oleh. Momen ini berpotensi meningkatkan financing lebih dari 30 persen dibandingkan bulan-bulan biasa," ujarnya kepada Bisnis, Minggu, 10 April 2022.

Menurut Efrinal, optimisme ini diperkuat dengan suksesnya program vaksinasi, menurunnya level pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan akhirnya kelonggaran untuk mudik.

Adapun, terkhusus para multifinance yang bermain di ranah pembiayaan digital seperti Akulaku Finance, Efrinal menyebut tren belanja lewat platform dagang-el juga tak kalah moncer.

Oleh sebab itu, apabila momen ini lancar, Akulaku Finance bakal makin optimistis membidik target pembiayaan sepanjang 2022 menyentuh Rp 11 triliun, naik sekitar 15 persen (year-on-year/yoy) dari tahun lalu. Adapun, pembiayaan Akulaku Finance sepanjang tahun lalu mencapai Rp 9,5 triliun.

Objek berupa gadget dan telepon seluler menjadi objek pembiayaan paylater terlaris di kisaran 30 persen, disusul barang elektronik lain dan pinjaman multiguna cash loan.

"Bertepatan dengan Ramadan ini juga, pelaku e-commerce dan para merchant pasti memanfaatkan momentum ini. Salah satunya, dalam membuat program khusus Harbolnas 4.4 [kampanye hari belanja online 4 April 2022] lalu," ujarnya.

Akulaku Finance baru saja melakukan branding ulang terhadap fitur bayar tunda (BNPL/paylater) miliknya, bertajuk Akulaku PayLater. Produk ini telah tersedia dan terhubung dengan berbagai platform e-commerce teratas dan ternama di Indonesia.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk bertransaksi di berbagai platform e-commerce seperti Bukalapak, Shopee, BliBli, Tiket, JD.ID, dan lain-lain, dengan menggunakan limit kreditnya masing-masing.

Sementara itu, secara keseluruhan layanan Akulaku Group telah hadir dan tersedia di Indonesia, Filipina, Vietnam dan Malaysia. Akulaku Group masih mengincar untuk dapat melayani 50 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara pada 2025.

BISNIS