Apakah Donor Darah Saat Berpuasa Ramadan Jadi Batal Puasa?

Reporter

Pegawai DPD RI saat mengikuti donor darah di Gedung DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 September 2021. Kegiatan donor darah yang diikuti oleh anggota DPD dan pegawai ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-17 DPD RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pegawai DPD RI saat mengikuti donor darah di Gedung DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 September 2021. Kegiatan donor darah yang diikuti oleh anggota DPD dan pegawai ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-17 DPD RI. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pertanyaan yang kerap muncul ketika memasuki bulan puasa adalah perihal donor darah. Tidak jarang masyarakat akan merasa was-was ketika hendak mendonorkan darahnya ketika puasa Ramadan. Sebab, rasa khawatir akan timbul ketika mengeluarkan darah dari orang yang sedang menjalankan ibadah puasa bisa mengurangi kesempurnaan ibadah puasa tersebut. Lantas, apakah benar demikian?

Sebagaimana dijelaskan dalam pekalongankota.go.id, kekhawatiran tersebut adalah hal yang yang kurang tepat. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan fatwa bahwa hukum donor darah saat sedang berpuasa tidak membatalkan atau mengurangi kesempurnaan ibadah puasa tersebut. Seorang Justru, dengan mendonorkan darah merupakan bentuk amal saleh dengan pahala yang besar.

Persiapan Donor Danah Saat Puasa Ramadan

Namun, apabila ingin donor darah ketika berpuasa juga harus dibarengi dengan persiapan yang matang. Misalnya, mengonsumsi makan-makanann yang cukup saat sahur. Di samping itu, pastikan badan dalam kondisi sehat sehingga donor darah bisa maksimal. Dengan demikian, puasa bukanlah halangan untuk mendonorkan darah karena donor darah saat berpuasa tidaklah berbahaya selama dilakukan sesuai dengan ketentuan dan disertai persiapan.

Melansir dari jatengprov.go.id, terdapat tiga tips yang bisa dilakukan untuk mendonorkan darah selama berpuasa. Pertama, pendonor harus siap baik fisik maupun mental. Kedua, pendonor harus sudah melaksanakan sahur sebagai asupan nutrisi tubuh. Ketiga, pilihlah waktu yang tepat untuk mendonorkan darah.

Perihal waktu, sebaiknya lakukan donor darah di waktu sesudah berbuka puasa atau sesudah tarawih. Sebab, di waktu ini pendonor dapat mengonsumsi makanan atau minuman setelah menyumbangkan darahnya apabila merasakan pusing aatu lemas setelah donor darah.

Selain itu, disarankan pendonor untuk meminum banyak air putih usai donor darah sampai tiga hari berikutnya. Apabila donor darah dilaksanakan saat berpuasa, pemenuhan cairan bisa dimaksimalkan setelah berbuka puasa.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: MUI: Donor Darah Tak Membatalkan Puasa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.