Ramadan, Ini Bahaya Langsung Tidur setelah Sahur

Reporter

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Jcomp
Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Jcomp

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang terbiasa langsung tidur lagi setelah makan sahur selama Ramadan. Padahal, kebiasaan tersebut tidak baik dan bahkan berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Menurut ahli gastroenterologi Christine Lee, sistem pencernaan perlu setidaknya 80 menit hingga empat jam untuk mengolah makanan sampai menjadi sari makanan. Ia pun menjelaskan makanan biasanya berada di perut selama 40-120 menit. Lalu, makanan membutuhkan waktu tambahan sekitar 40-120 menit untuk proses pencernaan di usus halus.

Ketika tidur, hampir seluruh fungsi tubuh berhenti bekerja sementara, kecuali jantung, otak, dan paru-paru. Itu artinya makanan pun tidak bisa diproses oleh sistem pencernaan dengan sempurna dan justru tertimbun di dalam perut. Dalam jangka panjang, hal itu bisa membuat lemak tubuh semakin menumpuk dan risiko obesitas pun meningkat.

Di sisi lain, akibat lama dan tidak tecernanya makanan dengan baik, lambung secara otomatis akan meningkatkan produksi asam lambung. Jika asam lambung terlalu tinggi maka lapisan dinding kerongkongan pun bisa terkikis dan luka. Akibatnya, Anda akan merasa nyeri pada ulu hati dan perih di dada hingga tenggorokan.

Selain itu, timbunan makanan dalam perut yang tak kunjung dicerna juga bisa menyebabkan sembelit atau sulit buang air besar sehingga perut terasa kembung dan begitu penuh.

Baca juga: Penyebab Sembelit saat Puasa Ramadan