Utsman pun membelinya dan menghadiahkannya untuk kaum muslimin. Hal tersebut dilakukan Utsman demi kesejahteraan dan kemakmuran kaum muslimin.
Satu kisah lain tentang kedermawanan Utsman adalah ketika kaum muslimin dilanda kekurangan bahan pangan. Suatu siang. Utsman didatangi oleh kafilah dagangnya yang membawa seribu unta yang masing-masing membawa makanan dan gandum. Hal tersebut membuat para pedagang sekitar mendatangi Utsman untuk melakukan kerja sama.
Mereka membujuk Utsman RA untuk menjual makanan dan gandumnya itu dengan bayara dua dirham setiap sepuluh dirham modal. Namun, Utsman menolak tawaran tersebut. Para pedagang merayunya lagi dengan keuntungan yang lebih besar yaitu empat dirham sebagai ganti dari dua dirham.
Utsman RA tetap menolak seraya berkata, “Ada yang menjanjikan ku keuntungan yang lebih banyak lagi dari itu.”
Mereka bertanya, “Kami adalah para pedagang dari Madinah, siapa lagi pedagang yang berani menjanjikan keuntungan lebih besar dari kami?”
“Allah SWT memberikan keuntungan lebih tinggi dan besar dari kalian. Karena dari setiap satu dirham, dia memberikan untung sepuluh dirham. Sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Al – An’am : 160. Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” jawab Utsman.
Akhirnya Utsman, tidak menjual makanan dan tersebut. Ia menyimpannya untuk disedekahkan ke kaum muslimin. Begitulah sifat dermawan nan iklhas sahabat nabi tersebut.
M. IHSAN NURHIDAYAH
Baca juga: Ziarah ke Makam Baqi, Pemakaman Keluarga dan Para Sahabat Nabi di Kota Madinah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.