Puluhan Ribu Muslim Jumatan di Masjid Al-Aqsa

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Wanita Muslim berdoa selama salat Jumat pertama di bulan suci Ramadhan, di depan Dome of the Rock, di kompleks yang dikenal oleh Muslim sebagai Tempat Suci dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, 8 April , 2022 REUTERS/Ammar Awad
Wanita Muslim berdoa selama salat Jumat pertama di bulan suci Ramadhan, di depan Dome of the Rock, di kompleks yang dikenal oleh Muslim sebagai Tempat Suci dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, 8 April , 2022 REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu Muslim berbondong-bondong ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem untuk salat Jumat, 8 April 2022. Pelaksanaan jumatan pertama di bulan Ramadan ini berlangsung damai meskipun sebelumnya ada kekhawatiran terulangnya kekerasan Israel-Palestina yang meletus selama bulan suci umat Islam tahun lalu.

Sejak pagi hari, penduduk kota-kota seperti Betlehem dan Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel berbaris di pos pemeriksaan Israel untuk mengunjungi Al-Aqsa.

Setelah dua tahun pembatasan Covid, Israel akhirnya mengizinkan warga Palestina dari Tepi Barat yang memegang izin perjalanan untuk memasuki Yerusalem.

Namun ketegangan sempat tinggi di kota suci bagi umat Kristen, Yahudi dan Muslim. Seorang pria bersenjata Palestina menembak mati dua orang di sebuah bar Tel Aviv pada hari Kamis. Ini adalah kejadian terbaru dalam serangkaian serangan mematikan di Israel.

"Kami pikir mereka (Israel) tidak akan membiarkan kami masuk karena eskalasi terakhir, tapi syukurlah semuanya baik-baik saja," kata Hussein Abayat dari Betlehem.

"Al-Aqsa adalah hal paling berharga yang kami miliki, kami melakukan segala daya kami untuk mengunjunginya dan sisanya terserah Tuhan."

Muslim menghadiri salat Jumat pertama di bulan suci Ramadhan, di depan Dome of the Rock, di kompleks yang dikenal oleh Muslim sebagai Tempat Suci dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem, 8 April 2022 REUTERS/Ammar Awad

Pasukan Israel dalam siaga tinggi di seluruh negeri dan "tidak ada batasan" dalam perjuangan mereka untuk "menghapus teror", kata Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk serangan hari Kamis sambil memperingatkan agar tidak melanjutkan serangan berulang-ulang ke Masjid Al-Aqsa dan tindakan provokatif kelompok pemukim ekstremis, demikian dilaporkan kantor berita Palestina WAFA.

Beberapa hari sebelum awal Ramadhan, anggota parlemen sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, dalam sebuah langkah yang dilihat oleh orang Palestina sebagai provokasi.

Masjid Al-Aqsa, yang berada di atas dataran tinggi di jantung Kota Tua Yerusalem, adalah salah satu situs paling sensitif dalam konflik Timur Tengah.

Tahun lalu terjadi bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel selama bulan puasa. Ancaman pengusiran warga Palestina di Yerusalem Timur dan penggerebekan polisi di Masjid Al-Aqsa membantu memicu perang Israel-Gaza selama 11 hari yang menewaskan lebih dari 250 warga Palestina di Gaza dan 13 orang di Israel.

Israel merebut Yerusalem Timur dalam perang 1967, kemudian mencaploknya, dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional. Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan.