TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2022 atau Idul Fitri 1443 H akan terjadi pada 29-30 April 2022.
"Sedangkan baliknya tanggal 7 dan 8 Mei," kata Kabagops Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi saat dihubungi wartawan, Jumat, 8 April 2022.
Menurut Eddy, titik yang bakal rawan kemacetan selama arus mudik lebaran adalah ruas arteri, hingga tempat wisata. "Titik-titik potensi kemacetan tetap ada di ruas jalur arteri/nasional, tol dan wisata. Namun demikian Polri sudah menyiapkan skema cara bertindaknya," kata Eddy.
Adapun untuk mengurai kemacetan dan menghindari kemacetan di jalan tol, polisi mempersiapkan beberapa upaya. Salah satunya buka tutup dan contra flow. "Untuk rest area kita siapkan CB (cara bertindak) buka tutup dan contra flow," ujarnya.
Eddy menegaskan pihaknya telah mempersiapkan skenario untuk mengantisipasi kemacetan, mulai dari normal, padat, macet, hingga emergency. "Antisipasi sudah disiapkan skenarionya mulai dari situasi normal, padat, macet sampai dengan situasi emergency," kata Eddy.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi adanya lonjakan mobilitas saat arus mudik tahun ini, jika dibandingkan dengan kondisi dua tahun lalu. Pemerintah sempat melaran mudik pada 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan survei Balitbang Kemenhub Maret 2022, sebanyak 76-86 juta orang berencana untuk melakukan mudik untuk Idul Fitri tahun ini. Angka tersebut melonjak sangat tinggi apabila dibandingkan dengan prediksi mobilitas saat Idul Fitri 2021, serta libur Natal 2021 dan tahun baru 2022.
BISNIS