Suka Buka Puasa dengan Minuman Dingin selama Ramadan? Cek Bahayanya

Reporter

Ilustrasi minuman dingin /dok. Rika Ekawati
Ilustrasi minuman dingin /dok. Rika Ekawati

TEMPO.CO, Jakarta - Berbuka puasa dengan minuman dingin selama Ramadan memang sangat menyegarkan. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya disarankan. Pasalnya, di balik kesegaran yang dirasakan, ada bahaya mengintai di baliknya. Terlebih jika konsumsi air dingin dilakukan berlebihan.

Agar tak terjadi hal yang tak diharapkan, berikut risiko minum air es saat berbuka puasa bagi kesehatan.

Sakit tenggorokan
Minum air dingin ketika berbuka puasa dalam kondisi perut kosong dan dilakukan secara rutin bisa mengakibatkan sakit tenggorokan dan hidung tersumbat. Air dingin bisa menghasilkan penumpukan lendir berlebih di saluran pernapasan.

Sakit kepala
Berdasarkan studi dari Universitas RS Uppsala di Swedia, air dingin bisa mengakibatkan sakit kepala. Dalam beberapa kasus, makanan atau minuman yang terlalu dingin bahkan dapat menyebabkan kepala dan otak terasa membeku.

Menurunkan detak jantung
Sejumlah riset menunjukkan minum es saat buka puasa dapat merangsang saraf untuk menurunkan detak jantung dan dalam beberapa kasus bisa berbahaya bagi jantung.

Gangguan pencernaan
Minuman dingin bisa membuat pembuluh darah kencang. Akibatnya, proses pencernaan pun terhambat. Organ pencernaan jadi butuh energi ekstra untuk mengatur suhu yang digunakan dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Menghambat makanan ke perut 
Penelitian dari Southern Medical University, Cina, menyebutkan mengonsumsi air dingin dalam keadaan perut kosong bisa menimbulkan akalasia, yakni kondisi ketika otot kerongkongan tidak mampu mendorong makanan atau minuman masuk ke lambung.

Baca juga: Saran Dokter buat Penderita Maag yang Puasa Ramadan