Kiat Puasa Ramadan Aman dan Sehat bagi Lansia

Reporter

Editor

Nurhadi

ilustrasi lansia (pixabay.com)
ilustrasi lansia (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai salah satu rukun Islam, umat muslim wajib menjalankan puasa di bulan suci Ramadan. Di bulan penuh berkah ini pula muslim berlomba-lomba melakukan kebaikan. Namun bagi orang lanjut usia (lansia), puasa terkadang terasa berat.

Hal itu dikarenakan kondisi tubuh lansia yang sudah rentan. Ditambah lagi di usia lanjut lansia biasanya memiliki penyakit tertentu yang dapat menggangu kelancaran ibadah puasa

Dilansir dari unair.ac.id, berikut tips agar lansia tetap dapat menjalani puasa dengan baik dari dosen Divisi Geriatri Departemen-SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, Novira Widajanti:

1. Perbanyak minum air putih

Novira menyebutkan seiring menuanya usia maka akan terjadi pula perubahan fisiologis pada tubuh. Dehidrasi merupakan permasalahan yang sering dialami oleh para lansia akibat kurangnya minum selama berpuasa.

Ditambah lagi dengan menurunnya status kesehatan, maka rangsangan haus pada lansia akan turut menurun. Lansia dianjurkan minum banyak air putih, minmal 8 gelap air setiap harinya.

2. Asupan gizi seimbang

Dengan menurunnya kesehatan lansia, penciuman pun juga ikut menurun. Biasanya lansia akan lebih memilih makanan yang ingin dimakan. Faktor gigi dan kesulitan menelan juga turut berpengaruh. Namun, asupan gizi yang seimbang harus tetap diperhatikan oleh lansia pada saat berpuasa

Dokter Navira menyarankan lansia agar mengkonsumsi karbohidrat kompleks, seperti gandum, sereal pisang dan sebagainya. Agar tidak cepat diserap tubuh.

3. Periksa kondisi kesehatan

Sebaiknya lansia dapat mengecek kesehatan tubuh terlebih dahulu saat akan menjalankan ibadah puasa. Gunanya untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan lansia siap untuk melaksanakan puasa atau tidak.

“Sindrom geriatri sering dikaitkan oleh dokter untuk melihat kondisi kesehatan lansia, lansia dengan penyakit komorbid akan diberikan saran dan solusi terbaik oleh dokter,” ujar Novira.

4. Olahraga ringan

Ramadan harusnya tak menghalangi untuk tetap berolahraga bagi lansia, walaupun hanya aktivitas fisik. Lansia perlu tetap bergerak aktif untuk menjaga kebugaran. Aktivitas fisik yang ringan dapat dilakukan sambil menunggu waktu berbuka tiba.

“Lansia bisa melakukan stretching atau sekedar jalan-jalan kecil untuk tetap bugar, melancarkan aliran darah dan mengendurkan otot-otot,” jelasnya.

5. Tidur yang cukup

Salah satu penyebab seseorang terlihat sangat kelelahan dan mengantuk sepanjang hari saat berpuasa yaitu waktu tidur yang tak cukup. Novira menyebutkan tips yang cukup efektif adalah dengan menerapkan sleep hygiene. Yaitu ruang tidur hanya diperuntukkan untuk tidur, sehingga saat sudah lelah bisa langsung tidur. Kalaupun masih susah, bisa dengan minum air hangat atau susu terlebih dahulu.

Untuk menghindari kantuk karena kurang tidur, lansia dapat menyiasatinya dengan tidur malam lebih awal karena harus bangun untuk sahur. “Saat siang, usahakan tidur selama 1-2 jam. Itu sudah cukup,” ungkapnya. Novira menambahkan, usia lanjut bukan menjadi halangan untuk melakukan aktivitas sehat dan mandiri. Saat puasa ataupun tidak, lansia tetap dapat produktif.

ANNISA FIRDAUSI

Baca juga: Puasa Ramadan bagi Lansia, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?