Bubur Mudhor, Takjil Khas Tuban Rasa Timur Tengah

Reporter

Editor

Nurhadi

15-rama-buburMudhor
15-rama-buburMudhor

TEMPO.CO, JakartaSetelah sempat absen dua tahun karena pandemi, bubur Mudhor kembali semarakkan ngabuburit di Tuban. Bubur beraroma gulai kambing dan rempah khas Timur Tengah itu bisa diperoleh secara gratis selama Ramadan. Santapan takjil khas Tuban ini dapat dinikmati di Masjid Al-Muhdhor, Tuban.

bubur Mudhor terbuat dari beras, bumbu rempah gulai, santan, dan kambing. Uniknya, sajian bubur ini dimasak bersama para warga keturunan Arab di Masjid Al-Muhdhor di Jalan Pemuda, Kelurahan Kutorejo, Tuban.

Mengutip Tempo, takmir Masjid Al-Muhdhor, Agil Bunumay, mengatakan bubur Mudhor merupakan hidangan istimewa yang dinanti-nanti warga di sekitar Masjid Al-Mudhor. Setiap Ramadan, penduduk yang tinggal di sekitar perkampungan Arab tersebut antre untuk memperoleh bubur berwarna cokelat kekuningan itu.

Sebagaimana bubur pada umumnya, kata Agil, bahan baku utama bubur Mudhor ialah beras. “Yang membedakan, bubur Mudhor diberi campuran rempah-rempah pilihan khas masakan Timur Tengah,” ujarnya kepada Tempo.

Agil menjelaskan, bubur Mudhor dimasak dengan cara tradisional di dandang besar terbuat dari kuningan, bergaris tengah satu meter dengan tinggi sekitar 1,3 meter. Selama dimasak, bahan-bahan bubur, seperti beras, kelapa, rempah-rempah, dan daging cincang, terus diaduk oleh pengurus Masjid Al-Muhdhor secara bergantian. Pengurus masjid biasanya mulai memasak bubur setelah zuhur dan selesai saat asar, sekitar dua jam lamanya.

Menilik sejarahnya, dulu bubur Mudhor hanya dibagikan ke masyarakat kurang mampu dengan cara diantarkan dari rumah ke rumah. Namun, hal itu dilakukan sampai tahun 70-an hingga akhirnya bubur ini bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas.

Menurut berbagai sumber, bubur Mudhor pertama kali dibuat pada 1937 di masjid tersebut. Bubur ini hanya tersedia saat bulan Ramadan. Para takmir menjelaskan, pembuatan bubur Mudhor merupakan tradisi turun-temurun yang terus dilestarikan karena dianggap baik.

M. RIZQI AKBAR 

Baca juga: Tradisi Ramadan ala Tuban, Berburu Bubur Mudhor