MUI Pantau Tayangan TV Saat Ramadan

Reporter

Editor

Devy Ernis

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Asrorun Niam Sholeh dalam tangkapan layar akun Youtube BNPB Indonesia saat menayangkan jumpa pers penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin 18 Mei 2020. ANTARA/Dewanto Samodro
Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Asrorun Niam Sholeh dalam tangkapan layar akun Youtube BNPB Indonesia saat menayangkan jumpa pers penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin 18 Mei 2020. ANTARA/Dewanto Samodro

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan pemantauan tayangan televisi saat Ramadan. Hal itu dilakukan MUI agar mendorong penyebarkan pesan yang mencerahkan bagi penonton selama Ramadan.

"Semua program televisi yang tayang pada bulan suci Ramadan ini harus memberikan spirit dan juga pesan moral agama yang sifatnya mencerahkan. Dari yang belum tahu menjadi tahu, yang sudah tahu menjadi semakin kuat pengetahuannya," ujar Ketua Infokom MUI Mabroer dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, 7 April 2022.

Pemantauan tayangan Ramadan ini telah rutin dilaksanakan MUI sejak 2005. MUI akan memantau seluruh tayangan dan memberikan catatan bagi mereka yang tidak menunjukkan pesan pencerahan.

Stasiun televisi yang mendapat catatan harus memperbaiki kualitas tayangannya dan menjadi evaluasi untuk Ramadan berikutnya. Sementara stasiun televisi yang sudah sesuai koridor akan mendapat penghargaan dari MUI.

"Tayangan program televisi yang telah mendapatkan penghargaan dari MUI karena telah memberikan tayangan spirit dan pesan moral agama selama bulan Ramadan diharapkan dapat mempertahankan prestasinya pada tahun-tahun berikutnya," kata dia.

Ia mengatakan program pemantauan tayangan televisi Ramadan ini diselenggarakan oleh Komisi Infokom MUI bekerja sama dengan Komisi Dakwah MUI, Komisi Fatwa MUI, dan lainnya.

Mabroer berharap program pemantauan dapat memberikan efek positif dan juga menjadi program bersama, karena televisi merupakan agen perubahan.

"Televisi merupakan agen perubahan, baik itu prilaku, pemahaman maupun peradaban. Televisi sangat penting untuk kita awasi bersama. Jika penayangan televisi tidak dilakukan pemantauan, maka ditakutkan ke depannya peradaban akan sulit untuk dikendalikan," kata dia.

Baca juga:  Daftar 5 Penerima Dana Hibah Tertinggi dari Anies Baswedan Tahun Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.