Dini Hari Ramadan Semarak di Mesir

Reporter

Umat Muslim melakukan salat Tarawih pada malam pertama bulan puasa Ramadan, di masjid Al Azhar di kawasan Islam lama Kairo, Mesir, 1 April 2022. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Umat Muslim melakukan salat Tarawih pada malam pertama bulan puasa Ramadan, di masjid Al Azhar di kawasan Islam lama Kairo, Mesir, 1 April 2022. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Duta Besar RI untuk Mesir Muhamad Aji Surya mengatakan aktivitas  warga Mesir, khususnya mereka yang memiliki toko, bergeser ke malam hari saat Ramadan. “Jangan harap pagi dan siang hari kita bisa dengan mudah menemukan yang buka seperti di bulan-bulan biasa,” kata Aji secara virtual, Rabu, 6 April 2022.

Semua aktivitas pertokoan baru dimulai pada sore hari hingga dini hari. Banyak warga Mesir selama Ramadhan juga tidak tidur hingga waktu sahur tiba dan baru beristirahat setelah salat subuh.

Jalan dan tempat publik pada waktu berbuka puasa cenderung lebih sepi karena orang-orang Mesir lebih memilih berbuka puasa di rumah masing-masing bersama keluarga.

“Berbeda dengan di Indonesia, orang-orang justru ramai-ramai keluar rumah menjelang waktu berbuka, di Mesir orang-orang lebih gemar menghabiskan waktu sahur di luar rumah,” kata Aji. Mulai pukul 01.00 hingga 03.00 dini hari, restoran dan kafe dipastikan ramai pengunjung. Bahkan tak sedikit mereka yang makan sahur di taman-taman layaknya tengah piknik.

Para ibu menyajikan menu iftar atau buka puasa terbaik dan tak pelit lagi soal makanan selama Ramadan. “Lauk berbuka dengan porsi besar dan bermacam-macam selalu tersaji.”

Ilustrasi nasi beras basmati. Shutterstock

Makanan yang biasa disajikan terutama yang berprotein tinggi, seperti ayam bakar, hamam mahsyi atau burung dara bakar isi nasi, koftah, ikan goreng, dan daging kambing.

Untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, makanan yang dihidangkan tak cuma roti, tapi juga nasi dengan berargam olahan. Ada olahan beras basmati yang berwarna kuning, nasi khas Mesir yang dicampur dengan sedikit bihun, dan nasi merah yang dicampur dengan kismis.

Para ibu, kata dia, juga selalu menyiapkan makanan-makanan manis khas Ramadan, mulai dari kunafa atau kue dari tepung, kacang, madu dan kelapa, qatayef yakni kue kacang dicampur madu, hingga subya atau minuman kental dari susu dan kelapa.

Minuman-minuman andalan saat Ramadan di antaranya tamr hind atau tamarin/asam, qamar eddin yakni fermentasi buah aprikot, serta aneka macam jus dan minuman bersoda.

Baca juga: Kemenag Datangkan 36 Guru Tamu dari Universitas Al Azhar Kairo